Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lahirnya Marketplace Guru Meresahkan

22 Juni 2023   09:36 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:39 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah simbol panutan yang setiap perkataannya akan diikuti dan selalu menjadi figur bagi muridnya. Guru merupakan pekerjaan yang dimuliakan, meskipun gajinya kecil dan terkadang mendapatkan perlakuan yang kurang baik oleh sebagian orang. Diakui atau tidak, Guru bukan hanya seorang Pendidik akan tetapi Guru juga adalah pengganti orangtua di sekolah.

Guru adalah pondasi utama yang membangun karakter bagi Siswa-Siswinya di Sekolah. Bukan hanya itu, penanaman nilai-nilai keagamaan, pembentukan akhlak dan pemahaman terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah guru ajarkan ke anak didiknya. 

Hadirnya Marketplace Guru membuat kegelisahan para pendidik akhir-akhir ini. Mas Nadiem sebagai Menteri Pendidikan melukai hati guru dengan menggiring opini bahwa guru menjadi objek perdagangan. 

Hal ini tidak bisa di biarkan dan harus dikoreksi  karena harkat dan martabat guru terlecehkan. Guru bukan barang dagangan yang bisa diperjual belikan di pasaran. 

Hal ini menjadi kesalah pahaman pemikiran bahwa guru akan berubah perannya menjadi barang yang bebas diperjual belikan dimana saja. Ketersinggungan pemikiran dan ide yang baru yang mas menteri luncurkan ini akan berdampak negatif pada kesenjangan dan ketidak nyamanan para pendidik di masa depan. Perlu diingatkan, jika berani melukai hati guru nanti akan durhaka. 

Pernyataan ini, sangat beralasan karena gurulah yang membuat Anda bisa baca dan tulis. Guru juga yang membangun pondasi anak di masa kanak-kanak hingga menjadi dewasa dan sukses sampai sekarang ini. Hormatilah gurumu agar ilmunya bermanfaat dan barokah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun