Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menjelajahi Dunia Fiksi ala Mazmo

30 Januari 2023   23:53 Diperbarui: 31 Januari 2023   00:17 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, aku pernah mengenalnya. Mengeja kata dan merangkainya menjadi sebuah cerita. Seiring waktu, ada sesuatu yang membuatku tertahan dan jejak waktu yang mengantarkanku kembali di sini.Kebiasaan lama yang telah kutinggalkan, kini kembali mengajakku berselancar mengutarakan ayat-ayat kemesraan dan imaji dalam tinta yang tersaji. Yah... Aku kembali menulis. Melukiskan keadaan  dengan kata-kata yang indah. Bukan ayat cinta, tapi hanya meluapkan perasaan dalam kajian semata.

Selamat malam Mr. Bams, malam ini aku memenuhi panggilanmu. Sebuah kelas fiksi yang kau sajikan malam ini menarik hatiku. Bukan cuma Mr. Bams tapi juga ada Mazmo, seorang maestro yang baru aku kenal dari dunia Fiksi. Materinya sangat renyah dan elegan.

Cara mudah menulis karya sastra dalam cerita fiksi. Menurut Mazmo ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1 | Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor saya, Waktunya sampai 19.30 WIB, ya.

Wah! Ternyata luar biasa sekali pengalaman Bapak/Ibu Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll. Dari pengalaman-pengalaman Bapak/Ibu tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi Konsep.

Baiklah, Bapak/Ibu. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

*Fiksimini*, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal _For sale: baby shoes, never worn._Ernest Hemingway
Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam.
*flash fiction*, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah *premis*. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.
Contoh premis:

Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.
Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

2 | Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan membaca di tautan ini, https://s.id/MateriSudomo

Sisihkan waktu Bapak/Ibu untuk membaca selama maksimal 10 menit.
Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulia cerita fiksi.
Sudah selesai membaca, kan, Bapak/Ibu? Mari kita lanjut alur belajar selanjutnya, yaitu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun