Jejak cerita kegagalan dan kenangan pahit 2022 telah usai, kekecewaan dan kegagalan dikubur bersama derasnya hujan mengguyur semalaman. Suara terompet yang membisingkan telinga tak terdengar seperti perayaan pergantian tahun sebelumnya. Namun, menandai datangnya tahun baru pas jam. 00 moment pergantian tahun terdengar lagi, suara kembang api menyeruak keangkasa menandakan tahun 2023 sudah datang dan ucapan selamat tinggal 2022 diteriakkan.Â
Meski hujan belum reda, Iring-iringan sepeda motor berkonvoi mengelilingi kota garam Madura. Teriakan selamat tahun baru terdengar sampai emperan rumah. Padahal, rumahku tak terlalu dekat dengan kota. Mereka berpasangan menyambut pergantian tahun ini dengan senyuman dan kegembiraan. Seolah kebiasaan, mereka merayakan kemenangan dan meninggalkan luka yang membekas di tahun 2022.
Selamat datang tahun 2023, di tahun baru ini semua doa terpanjat dan harapan serta impian agar dimudahkan untuk bisa diwujudkan. Yang dikecewakan semoga bisa disembuhkan, dan yang terluka bisa menemukan obat di tahun ini. Ceritaku mungkin tak semenarik yang lainnya, tapi saya ingin berbagi agar beban di hati ini  bisa melepas pergi menjadi kenangan pahit dan luka di hati.Â
Sebelumnya, dipertengahan tahun. Saya bersama teman-teman seprofesi yang sama-sama seorang guru. Kita merencanakan  banyak agenda dan program yang berkaitan dengan perayaan hari guru. Dari gerakan pelatihan hingga anugerah penghargaan bagi guru yang kita kemas " Semalam bersama guru "Ide itu kami ceritakan pada seseorang untuk membantu agar kita bisa dicarikan sponsor dan orang yang bisa kita ajak kerjasama. Dan akhirnya banyak yang mau dan bersedia. Sampai akhirnya, orang itu kami tunggu dan sampai di penghujung tahun tiba-tiba konsep kami muncul " Walaupun masih dugaan"Namun, bukan kami yang menyelenggarakan tapi orang lain, meskipun program itu di renovasi sedikit namun kami ada sedikit keyakinan kalau itu ide kami yang pernah dibicarakan sama orang-orang itu.Â
Akhirnya, kami sangat kecewa dan kesal bahwa merencanakan dan menggagas sebuah ide butuh waktu. Dan semua menjadi pelajaran berharga bagi kami agar berhati-hati dengan orang lain yang berpura-pura baik tapi menikung di garis finish. Namun, kami yakin apapun yang Tuhan berikan pada kami sudah digariskan dan sudah ditulis pada sebuah lembaran takdir yang tak bisa kita ubah. Ini bukan kegagalan, tapi kesuksesan yang tertunda. Kami baru menyadari, bahwa seseorang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah kesuksesan tak perduli itu ide orang lain dan ini sangat menggelikan.Â
Ketika menjadi kami, bagaimana yang akan kalian perbuat?? Sebuah pertanyaan lucu yang tak seharusnya aku tanyakan pada kalian semua. Itulah kisah saya dan teman-teman yang lain, yang membekas luka dan kekecewaan. Walaupun, kami tak sempat diopname kerumah sakit tapi hal itu membuat kami kaget dan stres sedikit. Selalu kami serukan, kok bisa ya begitu! Kok bisa ya ada orang seperti itu! Yah kami jawab sendiri, yah pasti bisa karena mereka cuma punya otak untuk berpikir, mereka tak punya hati untuk merasakan pahitnya di hianati.Â
Harapan di tahun 2023, semoga apa yang terjadi sebelumnya mejadi pelajaran agar kita bisa mawas diri dan berhati-hati. Semoga di tahun baru ini ada secercah harapan untuk mengobati luka dan menyembuhkan-nya dengan karya. Semoga kesuksesan di tahun ini bisa kita gapai dan kita kembali tersenyum  dengan kebahagiaan. Selamat Tahun Baru 2023, mari kita sambut dengan semangat dan doa agar lebih baik dari tahun kemarin. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H