Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumenep Kota Keris dan Taneyan Lanjhang

21 Desember 2022   09:36 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:26 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Poto-Istimewa).

Dalam tata letaknya, perumahan petani didirikan secara berdampingan dengan arah yang sejajar. Dan setiap keluarga juga memiliki luas pekarangan. Dan di dalam pekarangan, terdapat rumah, dapur, kandang, dan sering juga dijumpai terdapat langgar. Dan semua rumah yang dibangun di bagian utara dengan halaman dengan sisi depannya menghadap ke selatan. 

Sedangkan dapur dan kandang didirikan berhadapan dengan perumahan dengan sisi depannya menghadap ke utara. Hal itu dimaksudkan agar orang Madura bisa mengawasi istri dan ternaknya. Sedangkan langgar menutup pekarangan tersebut di bagian barat.

Sejarah dan susunan keluarga yang berkukim di Taneyan Lanjhang,dapat diketahui dari cara bangunan tersebut dibangun. Anak perempuan yang sudah menikah tetap tinggal dipekarangan orangtuanya. 

Sedangkan anak laki-lakinya jika sudah menikah pindah atau ikut dengan istri dan tinggal di rumah mertuanya. Taneyan Lanjhang mencerminkan kombinasi uksorilokalitas dan matrilokalitas. 

Rumah pertama merupakan rumah asal dan biasanya terletak dibarat laut menjadi tempat terpenting di pekarangan yang dihuni oleh para orangtua. Dan rumah berikutnya "sebagai badan yang terletak di bawah kepala". 

Tinggal anak perempuan yang telah menikah dengan suaminya menurut urutan umur. Dan yang menentukan adalah sebenarnya hari perkawinannya, tetapi jarang sekaliseorang anak perempuan yang lebih muda akan menikah lebih dulu daripada saudara yang lebih tua.

Refrensi:

Madura Dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam. Studi Antropologi Ekonomi. Karya, Huub de Jonge.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun