Mohon tunggu...
Abd Rauf
Abd Rauf Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendiri komunitas Blogger Tana Luwu (bloggertanaluwu.or.id) dan media online Tekape.co | Mantan Jurnalis Harian Palopo Pos dan Radar Luwu Raya. Blog pribadi: raufo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari Ikon Tana Luwu di Pantai Losari

11 Februari 2015   22:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:24 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423641598569896329

Minggu, 8 Februari 2015 pagi. Saya memutuskan jalan-jalan ke Anjungan Pantai Losari. Di Losari, ada tulisan empat suku asli penghuni Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), beserta kekhasan empat suku tersebut. Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja.

Masih pagi buta, sekira pukul 04:50 wita subuh. Saya sudah terbangun. Jam bangun saya saat itu termasuk cepat, dua jam lebih cepat dari biasanya. Kalau biasanya setelah saya terbangun subuh, mata saya sulit dibuka karena mengantuk. Namun kali ini, mata sudah menolak kembali tidur.

Lalu, beberapa menit kemudian, terdengar suara adzan subuh. Tubuh ini kemudian bangkit dari tempat tidur. Langsung saja mengambil air wudhu, lalu salat subuh.

Setelah salat, tanpa doa yang panjang, saya kemudian mengambil sepatu sport milik saudara saya, lalu meraih kunci motor, dan tak lupa uang bensin serta untuk beli nasi kuning. Saya lalu berangkat menyusuri jalan raya menuju area car free daya di kawasan Pantai Losari. Sebenarnya, sudah sejak hari Minggu lalu, sejak saya sampai ke Makassar, berencana jalan-jalan ke pantai kebanggan Makassar itu. Namun karena telat bangun, makanya baru kali ini akhirnya terwujud.

Dari Pallangga, Kabupaten Gowa, saya melaju pelan menyusuri jalan raya. Udara masih dingin terasa menusuk sampai tulang meski terbungkus jaket imut saya. Dari Jalan Sultan Hasanuddin masuk ke Jalan Sultan Alauddin, sebagai wilayah perbatasan daerah otonomi Gowa-Makassar.

Sekitar 15 menit kemudian, sampailah saya ke Jalan Penghibur, Pantai Losari. Saya kemudian parkir motor di Depan rumah jabatan (rujab) Walikota Makassar, lalu jalan kak menuju anjungan Pantai Losari.

Pagi itu, orang mulai berdatangan untuk olahraga di area car free day. Jalan-jalan, jogging, sepeda, dan ada juga yang memanfaatkan untuk promosi produk.

Setelah sampai, saya langsung menuju ke anjungan Pantai Losari. Di sana terpampang dua tugu piala Adipura dan di depannya ada tugu perahu phinisi. Di tugu Adipura itu bertuliskan. 'Adipura Kota Raya 1997, Walikota HA Malik B Masry SE MS'. Kemudian di tugu Adipura kedua bertuliskan 'Adipura Kota Metro 2013, Walikota Dr Ir H Ilham Arief Sirajuddin MM.

Di sebelah utara Anjungan Pantai Losari, ada tulisan Mandar dan Toraja, yang dilengkapi dengan ciri khas dari kedua suku pribumi Sulsel tersebut, seperti tugu orang yang sedang menenung, tarian khas, dan rumah khas Mandar. Kemudian ada khas Toraja, seperti rumah tongkonan, tarian adat Toraja, dan tedong bonga (kerbau belang) yang ditaruh paling utara.

Saya kemudian melangkahkan kaki ke sebelah selatan tulisan Pantai Losari. Disana bertuliskan Bugis dan Makassar, yang dilengkapi dengan perahu pinisi, paraga, tugu becak, dan rumah adat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun