Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teror Perancis, 80 Orang Tewas

15 Juli 2016   13:31 Diperbarui: 15 Juli 2016   14:01 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truk trailer yang digunakan teroris untuk menabrak kerumunan orang di acara Bastille Day (foto; tribunjogja)

Meskipun gagal menjadi kampium Piala Eropa 2016, Prancis terbilang sukses dalam menggelar perhelatan akbar tersebut. Selama itu pula kondisi keamanan Prancis terbilang kondusif, bahkan pemerintah (pada awalnya) bermaksud mencabut status darurat yang diberlakukan sejak tanggal 13 November 2015 sesaat setelah terjadinya serangan yang menewaskan 130 orang pada 26 Juli mendatang. 

Namun rencana tersebut gagal total setelah seorang pria Tunisia Kamis (14/7) malam dikabarkan nekad mengendarai truk trailer, menabrak kerumunan orang dan menembaki warga secara membabi buta hingga menewaskan 80-an orang, 18 lainnya masih kritis. Tidak tanggung-tanggung, truk yang digunakan untuk menabrak kerumunana orang di Nice Prancis saat perayaan Bastille Day itu bermuatan senjata dan 25 ton granat. 

Ini benar-benar serangan teror yang sangat sadis, megerikan dan brutal yang terjadi di tahun 2016 ini. Tak hanya menwaskan 80-an orang, serangan ini juga mengakibatkan ratusan orang mengalami luka cukup serius. Sebagaimana dilansir media Prancis BFM, Beberapa warga yang berada di lokasi kejadian turut menyebarkan informasi serangan ini via Twitter.”

Saya di #Nice dan tidak dapat menggambarkan situasi menakutkan dan mengerikan. Mayat dimana-mana, orang tewas di depan mata saya,” tulis pengguna akun @CertTaxCoach. Para korban yang tewas, rata-rata pengunjung yang tengah menonton pesta kembang api di perayaan Bastille Day..

Menteri Dalam negeri Prancis Bernard Cazeneuve yang berkunjung ke lokasi mengatakan pelaku serangan yang akhirnya tewas di tangan polisi masih diselidiki. Terpisah, Presiden Francois Hollande mengutuk keras serangan teror ini dan siap melawan siapapun dalangnya. Pihaknya juga bertekad akan melanjutkan status darurat dan Operasi Sentinel yang diperkuat 10.000 prajurit siaga hingga tiga bulan kedepan. Pihaknya juga akan mengerahkan sejumlah pasukan cadangan untuk membantu polisi di wilayah-wilayah perbatasan. (Banyumas; 15 Juli 2016)

Sumber; kompas, mnctv, beritasatu, youtube

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun