Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa yang Menghina Jokowi?

27 Agustus 2016   22:48 Diperbarui: 27 Agustus 2016   23:10 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jawabannya: banyak! Sudah tak terhitung jumlahnya orang-orang yang menghina (Presiden)Jokowi semenjak pencapresan hingga setelah pilpres  usai bahkan hingga sekarang. Meme-meme,ujaran, status, komentar, bahkan artikel yang nyata-nyata menghina Jokowibertebaran di penjuru dunia maya. Nasib sial tengah menimpa Andi RedaniPutrabangsa dan Nunik Wulandari II, gegara meme dan status facebook-nyamenghina presiden mereka harus berurusan dengan polisi.

Yangditulis kompasinaer Daniel HT tidak salah, mereka memang tidak mengkritik tapimemang menghina. Beda sekali antra mengkritik dan menghina. Wajar kalaukemudian mereka harus menaggung akibatnya, paling tidak sebagai shock therapyagar para netizen tidak gampang mengeluarkan ujaran yang mengandung nilaipenghinaan di medsos.

“Pikirkansebelum berbicara”, atau mengambil istilah yang dipakai oleh Direktur EksekutifICT Watch, Donny B.U, “Think before posting”. Menggunakan media sosial memanggratis dan mudah, tapi bukan berarti kita bisa berperilaku sembarangan. Adasejumlah etika yang patut dituruti saat kita ingin menyebarkan atau menuliskan posting-an di medsos. (kompas)

Sebelum memencet  keypad/keyboard harus dipikirkan masak-masakbuah apa yang sekiranya bisa didapat dari posting meme, komentar, status maupunartikel di medsos. Buah kebaikan, buah keburukan atau buah simalakama? Salah memposting,bisa berakibat fatal, selain mungkin bisa menyakiti orang lain, bisa jugaberakibat tidak baik bagi diri sendiri karena harus berurusan dengan hukum

Kita tidak boleh “santai-santai” saja memposting sesuatu dengan asumsi bahwa kita tidak berhadapan langsung dengan objek yang kita perbincangkan, atau objek yang kita perbincangkan toh tida kmengenal kita, terlebih ini di dunia maya. Padahal seharusnya berbicara dimedsos yang tidak berhadapan langsung dengan objek yang kita bicarakan memiliki resiko yang sama dengan ketika kita berbicara berhadap-hadapan.

Oleh karena itu, bicara sesuatu di medsos yang paling penting adalah harus mempertimbangkan bahwa saat kita berkomentar,upload status, posting artikel dan yang sejenisnya meskipun tidak berhadapan langsung dengan objek yang kita bicarakan, kita harus bersikap dan “beretika” sama dengan saat kita berhadap-hadapan dengan objek yang ktita bicarakan.

Kalaupun kita tidak suka dengan seseorang,andai pun kita tidak pernah ngarepin seseorang itu datang ke kampung kita, tapi kalau tiba-tiba dalam suatu kesempatan kita bertemu dengannya, berani apa tidak kita teriak-teriak menyebutnya tolol! Sinting! Stres! Konyol! Apalagi yang kitateriaki seperti itu seorang presiden, berani apa tidak?

Kalau tidak berani, sebaiknya juga janganmelakukannya di medsos. Jadi apa yang kita posting di medsos, seyogyanya samadengan ketika kita berhadapan langsung dengan objek yang kita bicarakan. Kalau pun tidak, minimal apa yang kita posting di medsos, kita berani mempertanggungjawabkannya. Saat kita posting sesuatu di medsos dengan meneriaki sesorang “maling”, lalu orang yang kita teriaki maling lalu bertanya, “Siapa yang meneriaki saya maling?”, kita berani angkat tangan seraya menjawab, “Saya yang teriaki kamu maling!”

Berani berkomentar berani bertanggunjawab, berani upload status berani bertanggung jawab, berani posting artikel berani bertanggung jawab. Apapun yang kita lakukan harus berani kita pertanggungjwabkan, kalau pun sekarang tidak berani bertanggung jawab, kelak di akhirat pasti harus mau bertanggungjwab, sudah tidak bisa ngeles lagi, “Ah,saya hanya mengkritik kok..”, Wassalam.. (Banyumas; 27 Agustus 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun