Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Prestasi Kerja Kabinet Jokowi-JK Jeblok

10 April 2015   08:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14286305791460210473

[caption id="attachment_377755" align="aligncenter" width="568" caption="Menteri Susi dinilai paling baik kinerjanya karena penenggelaman kapal (foto; kompas)"][/caption]

Jelang 6 bulan, Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK mulai disorot. Hasil survey menunjukkan kepuasan terhadap Presiden Jokowi masih aman dengan nilai raihan 57,5%, itu artinya Rakyat Masih Percaya Jokowi. Berbeda dengan presdien, Wapres Jusuf Kalla mendapatkan poin 53%, angka yang “rawan” sehingga memunculkan opini wapres kurang greng dalam bekerja, Publik Pun Meragukan Kinerja Wapres Jususf Kalla. Lalu bagaimana dengan para menteri yang pekerjaannya membantu presiden? Hasil sementara menunjukkan kinerja mereka dianggap di bawah “rata-rata”, dengan kata lain kinerja para menteri tersebut jeblok, jauh dari harapan segelumnya.

‘’Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para menteri malah di bawah 50 persen, hanya 46,8 persen,’’ kata Qodari ‘’Tingkat ketidakpuasan publik terhadap kinerja para menteri 33,4 persen,’’ ujarnya. Qodari menambahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merupakan anggota Kabinet Kerja yang paling dikenal publik. Dia pun dinilai sebagai menteri yang kinerjanya paling baik. ‘’Susi paling dikenal publik dengan 32,1 persen. Sebanyak 24,1 persen publik menilai Susi memiliki kinerja yang baik,’’ katanya. Kepopuleran Menteri Susi jauh di atas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang duduk di posisi kedua. Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini hanya dikenal 9,6 persen responden yang disurvei. (smcetak)

Menurut Qodari, di bawah Susi adan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dengan tingkat kepopuleran 6,5 persen. Qodari menambahkan, 24,1 persen responden juga menilai kinerja Susi baik. Jauh di atas Anies dengan 3,9 persen dan Puan dengan 3,4 persen yang masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga. Alasan tertinggi publik menilai kinerja menteri tersebut bagus adalah pertama orangnya tegas sebanyak 11,6 persen, kedua berani menenggelamkan kapal nelayan asing 7,9 persen, dan ketiga kinerja bagus 3,8 persen.

Berdasarkan sejumlah pemberitaan di berbagai media utama, beberapa menteri yang dinilai buruk kinerjanya antara lain Menkumham Yasona Laoly yang melakukan sejumlah blunder, seperti dugaan intervensi keabsahan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar. Ide remisi koruptor juga sempat menjadi sorotan publik. Masalah dugaan intervensi terhadap keabsahan kepengerusan partai yang tengah berseteru ini lah yang juga memunculkan ide angket Laoly di DPRD.

Selain Jokowi sebagai pucuk pimpinan kabinet, kementerian yang membidangi ekonomi pun menjadi sorotan publik. Kenaikan harga BBM, kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), harga sembako yang terus melejit dan krus rupiah yang terus melemah terhadap dollar menjadi issu yang paling menarik untuk memojokkan Jokowi dan tim ekonomi. Karena itu beberapa waktu yang lalu sempat muncul ide dari berbagai kalangan agar Jokowi merombak tim ekonomi yang sekiranya bisa membantu menstabilkan hara, menguatkan rupiah dan menahan laju inflasi yang perlahan tapi pasti terus merangkak.

Sebenarnya masih ada beberap kementerian yang disorot publik. Tapi dua kementerian ini yang dianggap paling “payah” sehingga secara politis Jokowi memang harus segera mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya dengan melakukan reshufle kabinet secepat mungkin, dengan resiko terpahit harus “mengorbankan” beberapa orang pembantunya lengser dari kursi empuk yang tengah aasyik-asyiknya untuk diduduki.. sumonggo.. (Banyumas; 10 April 2015)

Indonesia Pasti Bisa!

Recomended :

Paus Fransiskus Dukung Kesepakatan Nuklir Iran

Akankah Suryadharma Ali Pasrah Diborgol KPK?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun