[caption id="attachment_402519" align="aligncenter" width="600" caption="Foto: Kompas.com"][/caption]
Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal dengan nickname Haji Lulung, anggota sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam beberapa hari terakhir ini menjadi sosok yang paling populer di media sosial (medsos), bahkan namanya sempat menduduki peringkat pertama trending topic nasional versi twitter. Kepopulerannya bahkan bisa melampuai SBY, Jokowi dan Ahok.
Lepas dari kontroversi Haji Lulung, ternyata ada yang memiliki ide cerdas memanfaatkan ketenaran tokoh Tanah Abang itu sebagai ladang bisnis. Adalah Evriz Souvenir Craft yang memanfaatkan peluang bisnis dengan mencomot sang tokoh sebagai komoditi dagangannya. Evriz memproduksi gantungan kunci boneka Haji Lulung. Gantungan kunci itu dibanderol dengan harga Rp 220.000 dan diproduksi terbatas, yakni hanya 30 buah.
Haji Lulung sendiri yang ditampilkan pada produk tersebut sedang mengenakan kemeja hijau, celana panjang hitam, dengan gaya rambut dan cambang khasnya. Dari deskripsi produk yang ditampilkan, gantungan kunci Lulung itu terbuat dari clay, yaitu sejenis tanah liat yang bisa dibentuk berbagai macam bentuk. Clay yang digunakan adalah polymer clay import, yang proses pembuatannya menggunakan tangan, bukan cetakan.
Pengerasannya dilakukan melalui pemanasan dengan oven. Masih menurut deskripsi produk, gantungan kunci Lulung diklaim tahan terhadap air sehingga aman saat dipakai berenang dan mandi. Produk tersebut juga diklaim tidak mudah rusak, tetapi bisa patah jika dibanting atau diinjak. Selain menampilkan deskripsi produk, produsen juga menyelipkan kata-kata lelucon terkait produknya itu.
Kata-kata itu ialah gantungan kunci Haji Lulung disebut dapat mencegah penggunanya menjadi korban begal motor, bebas membayar parkir, dan anti-ditilang oleh polisi.
"Gantungan kunci Haji Lulung wajib beli kalo mau aman !!! pas dibegal, liatin gantungan haji lulung, begalnya yang ngasih motor ke kita. Mau keluar parkir, liatin gantungan kunci haji lulung, tukang parkirnya yang bayar parkir ke kita. Ditilang polisi, liatin gantungan haji lulung, polisinya yang ngasih stnk sama sim ke kita," tulis Evriz Souvenir Craf di lapaknya. (kompas)
Mungkin Anda juga punya naluri bisnis seperti Evriz? Anda bisa memproduksi produk lain dengan “brand” Haji Lulung, atau produk serupa pun tak masalah, toh sepertinya Evriz tidak mempatenkan haknya itu. Haji Lulung sendiri tidak keberatan dengan produk kreativitas yang “mencomot” dirinya itu. "Saya sangat apresiasi kepada anak muda di seluruh nusantara atas kreativitasnya di dalam seni," kicau Lulung, beberapa jam yang lalu. Menurutnya, selama kreativitas itu bersifat positif tidak jadi persoalan. "Alangkah baiknya bila digunakan ke hal yang positif," jelasnya (merdeka). Nah, ternyata Haji Lulung bisa bisa membawa berkah bagi orang lain juga ya? Hehe.. (Banyumas; 13 Maret 2015)
Salam Ekonomi Kreatif!
Sebelumnya :
Mati Lampu, Batal Tampil Di Kompasiana TV
Hakim Kristanto Kalahkan Gugatan Praperadilan Kasus Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H