[caption id="attachment_380348" align="aligncenter" width="590" caption="Peti mati untuk Duo Bali Nine Cs telah siap (foto; yesfmcilacap)"][/caption]
|Hailet Article| Jelang eksekusi mati Duo Bali Nine cs yang rencananya akan dilaksanakan pada Selasa (28/04) di Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah, pihak kepolisian telah memesan 9 peti mati kepada Gereja Kristen Jawa (GKJ) Cilacap kemarin kesemuanya sudah siap dan akan segera dikirim ke Nusakambangan oleh pihak Polres Cilacap. Ada sembilan peti mati yang telah disiapkan, dua peti ukuran jumbo, dan lainnya lainnya ukuran standar 2 meteran. Tujuh peti berasal dari GKJ Cilacap dan 2 peti berasal dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Cilacap.
Berdasarkan info terkini, kemarin peti-peti itu sudah berada di Mapolres Cilacap, untuk selanjutnya dikirim ke Nusakamangan. Ketua Pengurus Kematian GKJ Cilacap, Jawa Tengah, Suhendro sebelumnya mengakusudah diberi pesanan oleh kepolisian sejak Januari 2015 yang lalu sejak ada khabar bahwa akan ada eksekusi terpidana mati gembong narkoba di Nusakambangan. Ia diminta untuk mempersiapkan lebih awal agar nanti nanti saat pelaksanaan eksekusi tidak ada kesulitan untuk pemulasaraan jenazah.
Kesembilan peti mati itu dipersiapkan untu terpidana kasus narkoba yang akan segera dieksekusi yakni Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Peti-peti mati tersebut juga sudah dilengkapi dengan pakaian, jas, sepasang kaos kaki, bantal, guling dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk para jenazah, sehingga paska eksekusi pihak-pihak yang akan memulasara jenazah sudah tidak repot mencari keubutuhan untuk jenazah tersebut. Tak hanya menyiapkan peti mati, Suhendro juga menjadi petugas untuk memandikan jenazah usai eksekusi. "Semua saya mandikan dan sekaligus mengenakan pakaian," katanya. Sebagaimana dilansir tempo.co.
Pada eksekusi gelombang pertama, Suhendro mengaku hanya berjarak satu kilometer dari lokasi eksekusi yang bertempat di lapangan tembak Limus Buntu. Lapangan tembak itu berjarak sekitar satu kilometer dari Dermaga Sodong di Nusakambangan. Tengah malam menjelang regu tembak memuntahkan peluru panasnya, seluruh lampu dimatikan. Hanya tersisa satu lampu untuk regu tembak membidik sasaran di jantung terpidana mati. Usai dieksekusi, ia pun akan langsung melaksanakan tugasnya, untuk memandikan mendandani jenazah lengkap dengan pakaian dan jas.
Kejaksaan Agung sebelumnya telah merilis 10 terpidana kasus narkoba yang akan segera dieksekusi terdiri atas Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Akan tetapi berdasarkan informasi salah Kepala Pusat Penerangan Umum Kejaksaan Agung Tony Tribagus Spontana mengatakan bahwa terpidana mati asal Prancis Serge Areski Atlaoui ditarik dari daftar eksekusi tahap kedua karena yang bersangkutan menggugat penolakan grasi oleh Presiden Joko Widodo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Eksekusi terhadap Serge Areski Atlaoui akan dilakukan tersendiri setelah adanya putusan dari PTUN (sumber; antara).
Berdasarkan pantauan penulis ke sejumlah wilayah Cilacap, hingga kemarin situasi masih sangat kondusif. Sejumlah titik ada penjagaan dari kepolisian, bahkan di beberapa jalur masuk ke Kabupaten Cilacap seperti di Kecamatan Sampang, sejumlah aparat gabungan mengadakan operasi terhadap sejumlah kendaraan roda empat atau lebih yang akan masuk ke wilayah Cilacap, di mana terpidana mati Duo Bali Nine cs akan dieksekusi. (Banyumas; 27 April 2015)
Bebaskan Narkoba Sekarang Juga!
Recomended :
Ciregol Ambrol, Jalur Tengah Jateng Terputus
Paus Fransiskus Dukung Kesepakatan Nuklir Iran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H