Kalau predikat Kompasianer of The Year 2016 dan Best in Citizen Journalisme layak disandang oleh Bambang Setyawan, maka Best in Fiction sepertinya pantas disematkan kepada Ikhwanul Halim. Kompasiner yang satu ini memang belum lama bergabung di kompasiana. Kalau dihitung baru gabung sekitar 1 tahun lebihnya 28 hari. Di kompasiana beliau tergolong “junior” jika dibanding yang lain, tapi dari segi produktivitas dan kualitas tulisannya tergolong “senior”.
Hingga artikel ini ditulis, sudah ada 365 postingan yang diunggah. Secara rerata, beliau posting artikel 1 hari 1 artikel. Dibanding penulis yang hampir 3 tahun (3 tahun kurang 5 hari) di kompasiana ternyata hanya mampu mengupload 490 artikel, atau setara 2 hari 1 artikel.
Dilihat dari statistiknya juga sangat bagus. Belum genap satu tahun sudah diganjar “kasta” biru oleh admin, dari 365 artikel, 237 atau sekitar 65% artiklenya dipilih oleh admin. Sementara penulis dari 490 artikel hanya 243 artikel yang dipilih admin atau sekitar 49,6%, belum mencapai angka 50%, tipis kemungkinan untuk bisa naik kasta dari “hijau” ke “biru” karena artikel pilihannya masih di bawah standar. Dari 365 tulisannya, 28 atau 7,6%artikelnya diheadline oleh admin.
Dari 365 artikel total sudah dibaca oleh 1.084.966 pembaca, rata-rata per artikelnya dibaca oleh 2.972 pembaca. Sementara penulis sendiri dari 490 artikel hanya dibaca oleh total 730.882 atau hanya 1.491, setengah dari capaian kompasianer Halim. Dari 365 artikel sudah dinilai oleh 5.065 vote atau setara 14 vote untuk setiap artikelnya, sebagai perbandingan, dari 490 tulisan penulis hanya divote oleh 2.797 atau hanya sekitar 6,7 vote per artikelnya, bahkan tidak ada setengah dari jumlah rerata vote artikel Ikhwanul halim.
Sejak penulis aktif kembali di kompasiana beberapa waktu yang lalu, nama Ikhwanul Halim hampir setiap hari muncul dikolom “ter-ter” yang ada di kompasiana. Bahkan penulis sempat melakukan pengamatan selama 1 bulan, Ikhwanul Halim masuk 10 besar kompasianer yang artikelnya selalu nongkrong di kolom “Nilai Tertinggi”, dan khusus dari kategori fiksi, beliau yang nomor 1. Gara-gara membaca puisi-puisinya pula, belakangan ini penulis jadi tertular “virus” menulis puisi juga.
Untuk Best in Opinion penulis kandidatkan Yon Bayu, Best in Spesific Interest penulis kandidatkan NS. Rahayu, untuk People’s Choise penulis kandidatkan Axtea99, dan Kompasiana Live Achievment penulis kandidatkan Tjiptadinata Effendi. Selain nama-nama tersebut masih banyak yang layakdipertimbangkan, sebut saja Achmad Suwefi, Fey Down, Hary Sofyan, Susy Haryawan, Listhia Rahman, Pebrianov, Muhammad Armand, Giri Lumakto, dll. Yang namanya belum tercantum, ini murni soal memory penulis yang lagi kurang joss.. So, jangan lupa pilih nama-nama di atas untuk masing-masing nominasi yaaa.. kaya jurkam aja, haha.. Wassalaam.. (Banyumas; 01 September 2016)
Baca juga; Bangkit Dari Stroke Sebuah Pengalaman Hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H