Hasil survey terbaru yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tingkat elektabilitasnya paling tinggi dibanding bakal calon (balon) Gubernur DKI lainnya. Pada survey kali ini menunjukkan bahwa Ahok didiukung oleh 54% suara sedangkan balonn lain entah itu Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini maupun Sjafrie Sjamoedin masih jauh berada jauh di bawahnya. Yusril yang duduk di peringkat kedua pun belum sebanding dengan Ahok.
Hasil survey selengkapnya berdasarkan peringkat teratas adalah sebagai berikut : 1). Basuki Tjahaja Purnama: 53,4%, 2). Yusril Ihza Mahendra: 10,4%, 3). Tri Rismaharini: 5,7%, 4). Sandiaga Uno: 5,3%, 5). Yusuf Mansyur: 4,6%, 6). Adhyaksa Dault: 2,6%, 7). Abraham Lunggana: 1,8%, 8). Rieke Diah Pitaloka: 1,5%, 9). Sjafrie Sjamsoeddin: 1,3%, 10). Djarot Saiful Hidayat: 0,8%.
Selanjutnya 11). Nachrowi Ramli: 0,8%, 12). Anis Matta: 0,7%, 13). Abdullah Azwar Anas: 0,6%, 14). Muhammad Idrus: 0,3%, 15). Boy Sadikin: 0,2%, 16). Triwisaksana: 0,2%, 17). Suyoto: 0,2%, 18). Biem Benjamin: 0,1%, 19). Prasetyo Edi Marsudi: 0,1%, 20). Mischa Hasnaeni Moein: 0,0%, 21). Heru Budi Hartono: 0,0%, 22). Ferial Sofyan: 0,0%, 23). Lainnya: 0,3%, 24). Tidak tahu/rahasia: 9,4%
Dari sekian banyak nama yang dirilis SMRC, tentunya tidak mungkin semuanya menjadi calon gubernur. Menurut penulis hanya ada beberapa nama yang punya peluang untuk maju. Pertama tentu 1). Basuki Tjahaja Purnama, dengan modal hasil survey 54,8% balon ini siap maju baik secara independen maupun dukungan tiga parpol Golkar, Nasdem dan Hanura. Selanjutnya 2). Yusril Ihza Mahendra, yang mendapatkan suara survey 17,7% punya peluang diusung oleh PDIP beserta koalisinya atau oleh partai koalisi non-PDIP dan parpol non-pendukung Ahok yang kemungkinan digawangi oleh Gerindra. 3). Tri Rismaharini meski tidak berminat mencalonkan diri, tapi jika diberi mandat oleh Megawati tentu tidak akan bisa menolak, ia sudah memiliki modal hasil suvey 11,2%.
4). Sandiaga Uno juga layak diperhitungkan. Hasil survey menunjukkan persentase 5,3%, masih ada peluang untuk dicalonkan baik sebagai cagub maupun cawagub oleh PDIP beserta koalisinya, atau oleh koalisi parpol non pendukung Ahok, atau koalisi parpol non PDIP yang mungkin dimotori oleh Gerindra. 5). Sjafrie Sjamsoeddin, meski perrolehannya hanya 2% tapi masih ada peluang untuk diusung oleh koalisi parpol non-PDIP dan non-Ahok.
Penulis menyebut Yusril belum sebanding dengan Ahok, karena raihannya masih jauh dibawahnya. Yusril hanya mendapatkan raihan 17,7% jika dibanding dengan Ahok yang 54,8% itu artinya Yusril hanya mendapatkan 1/3 dari dukungan Ahok.Balon lainnya apalagi, sebut saja Risma hanya 1/5, Sandiaga hanya 1/11 dan Sjafri hanya 1/26. Kalau survey ini benar, terus mereka semua memaksa, pasti semua keok sama Ahok. Itu yang dimaksud belum ada balon yang sebanding dengan Ahok.
Terakhir sekaligus penutup; buat yang demen banget sama Ahok jangan buru-buru “girang”, buat yang sebel banget sama Ahok jangan buru-buru “berang”, otak-atik di atas adalah berdasarkan hasil survey SMRC, trus apakah hasil survey SMRC itu independent atau pesanan, jawabannya “wallohu a’laam”. Kalau bener, ya selamat buat Ahok, jalan tol menuju DKI-1 sudah di depan mata, tapi kalau survey-nya hasil pesanan, siapkan bekal untuk menapaki jalan terjal nan berliku, salah langkah bisa jatuh dan terpental! Salam (Banyumas; 22 Juli 2016)
Bacaan; kompas, detik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H