Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menpora Tak Gentar Digertak FIFA

6 Mei 2015   10:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14308816101437135689

[caption id="attachment_382181" align="aligncenter" width="531" caption="Tenang saja, ga usah takut sama FIFA, kita mau bikin kejutan (ilustrasi; kompas)"][/caption]

|Trending Article| Reformasi butuh pengorbanan. Masa peralihan dari orde baru ke masa reformasi, Indonesia banyak mengorbankan segalanya, bahkan harus rela kehilangan Timor Timur dari pangkuan bumi pertiwi. Untuk mewujudkan sepak bola sehat dan bermartabat, kita pun harus banyak berkkorban, termasuk harus rela jika untuk sementara aktifitas persepakbolaan nasional “dibekukan” oleh FIFA, dilarang mengikuti berbagai event internasional termasuk perhelatan Sea Games dan Pra Piala Dunia yang sebentar lagi akan digelar.

Mungkin demikian pikir Menpora Imam Nachrawi, sehingga dirinya merasa tidak perlu gentar menghadapi ancaman FIFA yang telah berada di depan mata. FIFA selaku “pemilik” sepak bola dunia telah memberikan batas waktu hingga 29 Mei agar Menpora dan PSSI duduk bersama untuk menemukan titik temu, khususnya mencabut pembekuan PSSI. Surat “ancaman” pun sudah dikirimkan ke Menpora melalui La Nyala Matalitti dan diterima oleh Asisten Deputi (Asdep) Keorganisasian Keolahragaan Dodi Iswandi pada Selasa sore.

Menurut La Nyala, surat FIFA tersebut mengandung beberapa unsur penting yang perlu digaris bawahi. Hal yang paling krusial adalah paragraf terakhir, di mana FIFA mengancam akan mencoret Indonesia dari keikutsertaan event sepak bola internasional. "Yang pasti, kalau tanggal 29 Mei tidak ada titik temu, kita akan di suspended. Akibatnya, kita tidak bisa ikut SEA Games, Piala AFC, Asian Games dan Pra-Piala Dunia," kata La Nyalla. sindonews.

Apakah Menpora keder dengan datangnya surat tersebut? Tidak. Karena sudah menjadi tekad pemerintah  untuk membersihkan kotoran yang sudah sangat bolot di PSSI. Apa tidak takut dengan ancaman FIFA? Kan sudah dibilang Indonesia sudah siap menanggung akibatnya. Penasaran juga sih, seperti apa sanksi FIFA itu. Akan sangat lebih baik membersihkan PSSI dari tangan-tangan kotor ketimbang memelihara kompetisi yang bobrok. Kita akan menikamti sanksi sembari membenahi PSSI. (Mafruhin; kompasiana)

Namun, Menpora tetap kekeh, sama sekali tidak gentar dengan ancaman FIFA. Bahkan, pihaknya kian mantap akan mengambil alih kompetisi. "Saya yakin kepada FIFA akan kirim surat kembali atau paling tidak kami akan luncurkan tim kami yang akan menjelaskan sebenarnya mengenai kondisi sepak bola indonesia," kata Imam di kantornya, Selasa (5/5/2015) malam seperti dilansir paduanberita. Menpora akan mengirim tim kecil untuk bertemu langsung dengan Presiden FIFA Sepp Blatter guna menjelaskan kisruh sepak bola di Indonesia.

Dalam surat yang ditujukan pada Azwan Karim sebagai Plt Sekjend PSSI per tanggal 4 Mei 2015, FIFA mengingatkan bahwa PSSI harus bisa menyelesaikan sendiri persoalan mereka. Surat FIFA ini merupakan balasan bagi surat PSSI tanggal 22 April lalu, serta laporan perkembangan terakhir yang dikirimkan oleh PSSI yang melaporkan bahwa Menpora membentuk tim transisi untuk mengambil alih fungsi PSSI. Dalam pandangan FIFA, langkah Menpora tersebut membuat PSSI sudah melanggar Pasal 13 dan 17 Statuta FIFA, yang memerintahkan semua anggota FIFA harus menyelesaikan masalahnya secara independen dan tanpa campur tangan pihak ketiga. FIFA juga mengingatkan, bahwa mereka sudah pernah memberikan peringatan terakhir, terkait situasi yang pernah terjadi di sepakbola Indonesia periode 2011-2013. (Himam Miladi; kompasiana)

Membaca pendapat di atas, artinya surat FIFA sanat “penting” dan perlu segera dipelajari, namun kelihatannya surat tersebut kabarnya tidak segera direspon oleh Menpora. "Secepatnya ketika kami baca atau kirim staff untuk mendiskusikan masalah tersebut," jawab Imam (sindo). Pihak La Nyala berharap agar surat tersebut segera direspon dengan cepat pemerintah. Pasalnya, isi surat yang ditandatangani Sekjen FIFA tertanggal 4 Mei 2015 mengancam akan membekukan kiprah Indonesia di panggung sepakbola internasional jika Pemerintah dan PSSI tidak sejalan hingga batas waktu 29 Mei 2015. Tapi kelihatannya Menpora Iman santai-santai saja, bahkan ia berjanji akan membuat kejutan dalam waktu dekat ini.. kita tunggu apa kejutannya.. (Banyumas; 06 Mei 2015)

Salam Sepak Bola Jaya!

Before;

Inilah 10 Kompasianer Penghuni Kolom TA

Gila Kepalan Orang Ini Laku 1,5 Trilliun

Ribuan Turis Australia Tetap Menyerbu Bali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun