[caption id="attachment_377141" align="aligncenter" width="580" caption="Paus Fransiskus mendambakan perdamaian dunia (foto; konfrontasi)"][/caption]
|Hailet Article| Kesepakatan damai nuklir Iran dengan Amerika Serikat (AS) mendapat sambutan positif dunia internasional, tak terkecuali Paus Fransiskus pun ikut memberikan pujian dan berharap hal itu bisa mewujudkan dunia yang lebih aman dan damai. Hal itu terungkap dalam pesan Paskah ”Urbi et Orbi” dari balkon tengah Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (05/4) kemarin yang diikuti oleh puluhan ribu orang jemaat.
Meskipun demikian, sebagaimana dilansir sputniknews, Paus juga mengaku sangat prihatin atas pertumpahan darah yang masih terjadi di Libia, Yaman, Suriah, Irak, Nigeria, dan beberapa negara di Afrika. Dia berharap perdamaian segera terwujud di Yaman yang sedang mengalami perang saudara.
During the traditional Easter Blessing on Sunday morning Pope Francis has expressed his hope that the Lausanne agreement between Tehran and P5+1 group of negotiators on Iran’s nuclear program will make the world safer, Vatican Radio reported.
The Holy Father has prayed for peace in Syria, Iraq and Ukraine, asking to lighten the sufferings of people, involved in ongoing violence. he Pope also asked for peace in Libya, Yemen and the Holy Land, expressing the hope that the peace negotiations between Israelis and Palestinians will resume. sputniknews
Kesepakan damai nuklir itulah yang dikabarkan menjadi salah satu pemicu ketegangan hubungan AS-Israel. PM Netanyahu pun menggelar rapat darurat dengan kabinet pimpinannya untuk membahas kesepakatan nuklir Iran tersebut. PM Netanyahu selama ini memiliki sikap yang antikompromi dengan Iran. Netanyahu berkeyakinan kesepakatan damai tersebut sama artinya melegitimasi nuklir Iran. Program nuklir Iran hanyalah kedok untuk mencipatakan senjata pemusnah masal dan bisa digunakan untuk menebar teror, ancaman, bahkan serangan ke Isarel.
Pemicu lainnya adalah masalah Palestina, yang seolah-olah AS sekarang berubah haluan politik dengan tidak membela Israel dalam masalah konflik dengan Palestina. Sebagaimana dilansir suaramerdeka Presiden Barack Obama mengatakan bahwa Washington akan mempertimbangkan beberapa pilihan terkait hubungan dengan Israel, serta diplomasi Timur Tengah. Dia mengisyaratkan kemungkinan perubahan kebijakan AS yang selama beberapa dekade melindungi Israel dari tekanan internasional.
Netanyahu sendiri telah bersumpah tidak akan membiarkan berdirinya negara Palestina merdeka, serta akan membangun lebih banyak lagi pemukiman-pemukiman Yahudi di sana. Menteri Hubungan Strategis Israel, Yuzal Steinitz, yang merupakan mitra dekat Netanyahu mengakui adanya masalah dengan AS tersebut. Namun dia menuding Washington tidak bisa memahami posisi Netanyahu sebagai PM Israel.
Namun demikian, Netanyahu sendiri tidak mendapatkan dukungan sepenuhnya, sejumlah kalangan oposisi menentang sang perdana menteri. Sebut saja mantan kepala intelijen militer Israel dari kiri-tengah yang tidak memilih Netanyahu, Amos Yadlin mengatakan Israel akan mengalami masalah dengan pernyataan Netanyahu menyangkut status kenegaraan Palestina yang menimbulkan kemarahan di AS. Masalah kesepakatan nuklir dengan Iran juga diapresiasi oleh oposisi yang dimpin oleh partai Zionis Union sebagai sebuah lagkah awal bagi terciptanya stabilitas di kawasan Timur Tengah. Nah, terkait pesan paskah Paus Fransiskus ini, hingga tulisan ini ditulis belum ada tanggapan dari pihak Israel dalam hal ini kubu Netanyahu. (Banyumas; 06 April 2015#Helet)
Damai Negeriku, Damai Duniaku
Recomended :
Haji Lulung Cs Tidak Korupsi Dana UPS
Mati Lampu, Batal Tampil Di Kompasiana TV