ilustrasi (sumber; lensaindonesia.com)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengidentifikasi dari 33 provinsi yang ada, tujuh provinsi diyakini menjadi provinsi strategis yang akan menentukan kemenangan pasangan capres/cawapres dalam Pilpres 9 Juli nanti. Ketujuh propinsi ini adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Dari hasil survey LSI ini, pasangan Jokowi-JK unggul di 5 provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulsel, dan Sumut, sementara pasangan Prabowo-Hatta unggul di DKI Jakarta dan Banten.
Gambaran di atas merupakan kesimpulan survei Tim Riset LSI yang terdiri dari Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, dan Dewi Arum di Jakarta Rabu (4/6). Populasi pemilih di tujuh provinsi ini mencapai 70% dari total pemilih nasional. Jadi siapa saja yang memenangi suara pemilih di tujuh provinsi itu akan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.
Siapa pasangan yang diprediksi unggul di tujuh provinsi? Ini pertanyaan dalam survei nasional di awal Mei 2014. Total responden 2.400 dengan margin of error sekitar 2%. Wawancara dilakukan tatap muka di 33 propinsi dengan metode multistage random sampling. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif melalui Focus Group Discussion, In Dept-Interview dan Media Analisis. Jika pilpres dilaksanakan pada hari dilaksanakan survei, pasangan Jokowi-JK unggul di lima provinsi, dan Prabowo-Hatta unggul di dua wilayah. Keunggulan Jokowi-JK ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Adapun pasangan Prabowo-Hatta menguasai Banten dan DKI Jakarta. Di Jawa Barat, Jokowi-JK memperoleh 39.06 %, sementara pasangan Prabowo- Hatta 29.96 %. Di Jawa Tengah yang merupakan ”kandang” PDIP, Jokowi-JK memperoleh 38.57 %, sementara Prabowo- Hatta, 15.54 %. Di Jawa Timur, elektabilitas Jokowi- JK 31.71 %, Prabowo-Hatta sebesar 21.49 %.
Di Sumatera Utara, elektabilitas Jokowi- JK 48.16 %, sementara Prabowo-Hatta mencapai 16.38 %. Di Sulawesi Selatan, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 43.75 %, sementara pasangan Prabowo- Hatta, 19.25 %. Di DKI Jakarta, pasangan Prabowo- Hatta memperoleh 35.0 %, Jokowi-JK memperoleh dukungan 30.66 %. Di Banten, Prabowo-Hatta memperoleh 33.53 %, sementara Jokowi-JK 26.25 %.
Dalam survei kali ini, LSI juga mengukur efek cawapres terhadap elektabilitas capres di setiap wilayah. Apakah kombinasi cawapres Jokowi maupun Prabowo berefek pada naik atau turunnya suara capres/pasangan di sejumlah teritori. LSI mengklasifikasi 33 provinsi di Indonesia ke dalam 3 teritori besar.
Ketiga teritori besar tersebut adalah antara lain; teritori barat (semua provinsi di Pulau Sumatera), teritori tengah (Semua provinsi di Pulau Jawa, Bali, NTB,NTT), dan teritoti timur (semua propinsi di Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat). Hasilnya kehadiran JK sebagai cawapres Jokowi menambah dukungan pasangan itu di timur, namun mengurangi dukungan pasangan ini di teritori barat. Sementara efek JK di teritori tengah, populasi pemilih terbesar (mencapai 60%), cenderung stabil. Hadirnya JK menambah dukungan pasangan Jokowi-JK dari 37.66 % menjadi 42.35 % di teritori timur.
Sementara hadirnya JK sebagai cawapres Jokowi justru mengurangi dukungan pasangan ini dari 36.12 % menjadi 32.97 % di teritori barat. Sebaliknya hadirnya Hatta Rajasa sebagai cawapres Prabowo mampu mendongkrak elektabilitas pasangan ini di teritori Barat, namun menurunkan elektabilitas pasangan ini di teritori timur.
Elektabilitas pasangan ini naik dari 21.70 % menjadi 24.61 % di teritori Barat. Elektabilitas pasangan ini pun turun dari 21.0 % menjadi 15.33 % di teritori timur. Secara umum, pasangan Jokowi-JK masih unggul dari pasangan Prabowo- Hatta di ketiga wilayah teritori tersebut. (sumber LSI)
Di teritori barat, Jokowi-JK memperoleh 32.97 %, sementara Prabowo-Hatta didukung oleh 24.61 %. Di teritori tengah, elektabilitas Jokowi-JK 34.23 %, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta 25.92 %. Di teritori timur, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mencapai 42.35 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 15.33 %.