[caption id="attachment_371066" align="aligncenter" width="578" caption="Ini artikel yang sempat nongkrong di kolom HL (skrinsut kompasiana)"][/caption]
Dari 20 postingan terakhir saya di kompasiana mulai tanggal 26 Januari hingga 27 Februari 2015, (kalau tidak salah) hanya ada 3 atau 4 (20%) artikel yang tidak dilirik oleh admin, tapi tetap dilirik oleh pembaca. Sisanya yang berjumlah (kalau tidak salah) 16-17 (80%) artikel ditempatkan di kolom highlihts oleh admin, dan dari jumlah itu 1 (5%) artikel yang ini diganjar HL (Head Line) dan 6 (30%) artikel lainnya seperti ini diberi kesempatan nongkrong di kolom TA (Trending Articles) oleh admin.
Nah, berawal dari membaca artikel sahabat kompasianer Gatot Swandito yang ini, tentang adanya dugaan dan tuduhan dari pihak-pihak tertentu bahwa admin tidak obyektif, pilih kasih, menganakemaskan kompasianer tertentu danmenempatkan artikel kompasianer yang itu-itu saja di kolom HL dan TA, saya jadi tergugah untuk menulis ulasan sederhana ini. Dan saya yakin bahwa yang dimaksud oleh penduga, tentang si anak emas itu, tentulah bukan saya orangnya. Aha mau ke-geer-an.. hehe..
[caption id="attachment_371068" align="aligncenter" width="579" caption="Ini artikel yang diberi ganjaran TA oleh admin (skrinsut kompasiana)"]
Sahabat Gatot Swandito dan temannya (kabarnya) sempat mengadakan penyelidikan ala intelijen dan (kalau saya tidak gagal paham) dari penyelidikan itu dapat disimpulkan bahwa memang admin (terkadang) subjektif. Nah soal subjektifnya bagaimana, sahabat Gatot sendiri tidak bisa menjelaskannya. Tapi, terkait kesimpulan ini saya tidak sepakat-sepakat amat, meskipun saya sendiri sempat su’udzon bertanya-tanya, kok bisa ya hari ini tulisan si anu TA, ehh besok TA lagi, trus lusa juga TA lagi. Kemarin artikel si ini HL, tadi TA, besok TA lagi, demikian seterusnya. Pokoknya langganan dah, kompasiner-kompasianer yang itu-itu saja.
Tapi semua itu terpatahkan, karena dari ke-6 artikel saya yang nongkrong di kolom TA, 5 artikel di antaranya nongkrong di kolom TA hampir berurutan, hanya selang satu-dua tulisan saja. Saya jadi tetap husnudzon kalau admin menempatkan semua jenis artikel di berbagai kolom yang sesuai dengan maqamnya tidak hanya sekedar melihat siapa yang menulis, tapi melihat isi tulisan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh admin sendiri. meskipun sudah centang biru, bisa saja suatu saat pas tidak mood tulisannya tak layak nangkring di kolom apapun, kecuali kolom “Hanya Lewat”.
Jadi, meskipun pada suatu waktu postingan saya berkali-kali nongkrong di kolom TA, atau hampir selalu mampir di kolom highlights itu bukan berarti saya punya kedekatan khusus dengan admin, tidak pula karena saya pendukung copras-capres terntentu, karena seingat saya, saya sudah berusaha menjaga jarak yang (agak) seimbang denagan copras-capres pada musim pilpres yang lalu.
Dan, bukan pula saya ini anak emas dari admin, sebab selain sama sekali tidak kenal secara pribadi dengan para admin, akun saya pun belum terverifikasi, belum ada tanda centrangnya. Bukan tidak mau menverifikasikan diri, tapi sudah verify my account lengkap dengan upload foto kopi KTP, sampi hari ini belum direspon oleh admin, apa karena saking banyaknya yang mengajukan permohonan verifikasi, sehingga saya perlu antri? So untuk berapa lama? Sekali lagi, bukan soal sok ke-geer-an, saya memang bukan anak emas admin kompasiana.. saya juga ga’ main geng-gengan sama Gatot Swandito, cuman temenan biasa aja kok.. piisss.. (Banyumas; 01 Maret 2015)
Kategori : highlight
Salam Damai Untuk Semua
Sebagian yang tak dilirik admin :
1.Amerika Serikat Incar 15 Pimpinan IS
2.Merindukan Jokowi Naik Esemka Lagi