Mohon tunggu...
Abd. Basid
Abd. Basid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penghuni di basidabd99[at]yahoo[dot]co[dot]id

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Puasa + Promag = Maag Kelar

6 Agustus 2011   06:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_123186" align="aligncenter" width="593" caption="Sumber gambar dari; http://tvconair.com/view_ad.php?id=11024139"][/caption]

Saya tidak tahu kapan tepatnya saya kena penyakit maag, karena selama ini saya belum memerikasakannya ke dokter. Yang jelas gejala penyakit maag saya itu saya rasakan semenjak satu tahun lalu. Gejala maag saya itu, saya rasakan setelah saya dalam perjalanan jauh di hari raya Idul Fitri 1431 H. Gejala yang sangat saya rasakan waktu itu adalah saya serasa mau muntah ketika mau makan dan mendapatkan bau "nyengat" suatu makanan.

Ceritanya, tepatnya hari raya Idul Fitri 1431 H, tahun lalu, saya ada jadwal silaturrahmi ke rumah orang terdekat saya di kota Probolinggo, Jawa Timur. Di pagi hari raya, saya menyempatkan diri untuk silaturrahmi ke rumah kerabat dan tetangga dekat di tempat saya lahir, Madura. Canda tawa di pagi non fitrih itu pun memecahkan suasana hari. Suasana desaku yang biasanya sepi, di hari itu menjadi rame seketika. Indahnya!

Seusai silaturrahmi ke rumah kerabat dan tetangga dekat, saya langsung bersiap-siap untuk meluncur ke kota seberang untuk melaksanakan jadwal ke Probolinggo, yang terkenal dengan kota mangga itu. Perjalanan Madura-Probolinggo membutuhkan waktu kira-kira 8-10 jaman, waktu normal, dengan kendaraan bis kota.

Selayaknya orang yang mau perjalanan jauh, segala persiapan saya persiapkan, mulai dari oleh-oleh sampai pakaian luar-dalam. Semuanya saya masukkan dalam tas dan oleh-olehnya dalam kardus. Habis Dzuhur segala barang bawaan sudah siap semuanya. Setelah itu tinggal nunggu anteran ke terminal mencari bis kota tujuan Surabaya, selanjutnya nanti dari Surabaya ke Probolinggo.

Habis Dzuhur pun saya berangkat dianter ke terminal Pamekasan, dekat rumahku. Nyampek terminal bis tujuan Surabaya sudah mangkal, menunggu penumpang. Saya pun naik dengan perasaan bahagia. Tidak lama menuggu, bis pun berangkat menuju Surabaya. Dalam perjalanan saya menikmatinya dengan suasana santai. Di setiap perjalan, saya yang kebetulan duduk di kursi dekat jendela, sembari memandangi pemandangan alam yang cerah. Perasaan pun ikut cerah, apalagi hari itu hari yang fitrih.

Singkat cerita, pas habis magrib, saya nyampek terminal Purabaya-Surabaya dengan selamat dan keadaan normal. Perjalanan sudah tinggal separuh. Jam 10.00 saya perkirakan nyampek tempat tujuan, Probolinggo. Tanpa istirahat terlebih dahulu, saya langsung menuju pangkalan bis tujan Probolinggo untuk melanjutkan perjalanan. Tidak seperti dari Madura-Surabaya, bis Surabaya-Probolinggo ternyata banyak yang penuh. Penunpang banyak yang berdiri. Saya pun ikut berdiri, karena kalau harus menunggu yang kosong, saya akan lama nunggu, apalagi ketika itu malam hari. Meski demikian, saya tetap menikmatinya dengan perasaan biasa-biasa saja, tak ada perasaan gundah meski harus berdiri.

Beberapa waktu dari perjalanan menuju Probolinggo, saya pun mendapatkan tempat duduk. Seiring berjalannya waktu, saya pun tertidur. Mungkin karena capek selama perjalanan sebelumnya, hingga akhirnya saya nyampek terminal Probolinggo saya bangun. Alhamdulillah.

Nyampek terminal Probolinggo, kira-kira pukul 10.00-an, saya harus menempuh perjalan satu jama-an lagi ke tempat tujuan, namun karena ketika itu malam hari, jalanan sepi, perjalanan pun tidak sampek satu jam. Akhirnya saya nyampek tempat tujuan pukul 10.40-an.

Nyampek rumah orang terdekat saya, saya langsung dipersilahkan untuk istirahat, seakan mereka sudah faham kalau saya memang harus intirahat dulu, sebelum harus berbicara dan bertemu keluarga besar. Ada tempat khusus yang diperuntukkan untuk saya agar nyaman istirahat. Saya pun tidur, hinggu bangun lagi di pagi hari dengan kokokan ayam.

Matahari pun bersinar dengan cerahnaya menandakan bahwa pagi sudah tiba. Saya pun bertemu langsung denga keluarga besar di sana dan ngoblol ria sembari menunggu sarapan pagi. Sambil ditemani secangkir kopi, kami saling bertanya kabar keluarga masing-masing, hingga akhirnya tiba saatnya sarapan pagi. Dan kami pun makan bersama dengan penuh nikmat.

Namun, di pertengahan santapan sarapan pagi, moro-moro perut saya sakit dan mau muntah. Saya tidak tahu kenapa. Karena sebelumnya saya baik-baik saja dan saya tidak punya penyakit apa-apa. Saya pun berhenti makan dan saya mencoba berfikir apa yang menimpa saya. Akhirnya saya beranggapan bahwa saya masuk angin selama perjalanan semalam. Dan pikir demi pikir, apalangi saya lupa makan sebelum berangkat dan selama perjalanan perut kosong, sehingga gampang masuk angin.

Singkat kata, ternyata saya tidak hanya masuk angin. Ternyata saya kena penyakit maag katanya. Selama kena penyakit maag ini, saya selalu tidak nyaman ketika sudah terlambat makan. Ketika mau makan lagi, seakan mau muntah. Rasa ini saya alami selama berbulan-bulan, hingga beberapa menjelang Rajab-Ramadhan tahun ini, 1432 H. Saya pun merasa kwatir jika sampai Ramadhan tiba maag saya kambuh dan saya tidak bisa menjalankan puasa. Meski tidak setiap waktu perasaan itu menghatui saya, namun saya selalu kwatir kalau sudah Ramadhan tiba.

Bulan Rajab pun tiba. Dengan datangnya bulan Rajab, banyak orang-orang sekitar saya berpuasa sunnah bulan rajab. Saya pun tidak enak untuk tidak berpuasa juga. Dengan mencoba berpuasa sunnah bulan Rajab saya bertekat untuk berpuasa, dengan harapan kesehatan saya tidak terganggu. Puasa sunnah pertama bulan Rajab, saya dengan tekad niat, makan sahur dengan setablet Promag. Puasa pertama akhirnya lolos sampek adzan magrib. Lebih separuh dari bulan rajab saya puasa sunnah dengan promag di waktu sahur dan buka puasa--sampai Ramadhan tiba pun maag saya alhamdulillah tidak kambuh lagi. Alhamdulillah.

Akhir kata, tanpa mengenyampingkan kuasa Tuhan, saya beri judul postingan ini; Puasa + Promag = Maag Kelar

Surabaya, 6/8/2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun