Mohon tunggu...
Adhika Daffa Pratama
Adhika Daffa Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jakarta 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Perasaan Negatif Mahasiswa

6 November 2020   20:02 Diperbarui: 16 November 2020   13:46 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Luis Villasmil diambil dari Unsplash 


Apa yang sebaiknya dilakukan
Annisa Mega Radyani, seorang relawan Task Force: Suicide Crisis Intervention dari LSM Into The Light Indonesia, lembaga yang bergerak di bidang kesehatan mental dan prevensi bunuh diri, menghadiri acara Ruang Aman Untuk Kita di Bounce Back Project dalam rangka Hari Kesehatan Mental Dunia pada 17 Oktober 2020. Beliau mengatakan bahwa dalam menghadapi emosi negatif, kita perlu menjadi sadar terhadap emosi yang sedang dirasakan. Beberapa cara ini dapat direfleksikan kepada diri sendiri untuk membantu lebih sadar terhadap emosi-emosi negatif tersebut:


Pertama, identifikasi pikiran dan emosi apa yang paling mengganggu serta sensasi tubuh apa yang dirasakan. Seringkali kita merasakan berbagai emosi dan pikiran yang mengganggu kehidupan sehari-hari, sampai kita merasakan sakit secara fisik. Langkah awal adalah dengan menyadari pikiran, emosi, dan sensasi yang dihasilkan darinya.


Kedua, tanyakan kepada diri sendiri apa yang ingin kita lakukan ketika memiliki dan ketika tidak memiliki pikiran dan emosi itu. Setelah mengetahui apa yang sedang terjadi dengan diri kita, penting untuk menanyakan kepada diri sendiri apa yang ingin kita lakukan dan apa yang seharusnya kita lakukan karena adanya pikiran dan emosi tersebut.


Ketiga, mencari cara agar kita dapat belajar ‘menerima’ perasaan dan fokus ke hal yang lebih berguna. Cara ini bervariasi untuk setiap orang, dan terkadang perlu memerlukan banyak usaha demi menemukan cara terbaik dalam menerima perasaan dan pikiran negatif di dalam diri kita sendiri. Maka, penting untuk terus berusaha mencari cara terbaik untuk diri kita sendiri.


Perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi PJJ memang memberikan beberapa dampak negatif secara psikologis, namun bukan berarti tidak ada yang bisa kita lakukan. Dengan berbagai cara untuk beradaptasi dengan kondisi baru ini, kita dapat menjadi lebih sadar dan menerima emosi negatif yang dirasakan, kita bisa lebih baik dalam beradaptasi dengan kondisi baru ini.

Penulis:

  1. Adhika Daffa Pratama
  2. Anne Tasya Mariana
  3. Revina Larasati
  4. Gabriela Margareth
  5. Cindy Farida Sitorus

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018 Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun