Dunia jurnalisme konvensional yang dahulu hanya bergerak menuju massa, berubah menjadi bersama massa. Prinsip dasar jurnalisme ditantang dan dihadapkan dengan perubahan besar untuk menanggapi 'meledaknya' Internet. Perubahan itu diberi nama jurnalisme partisipatif, dimana masyarakat bisa berpartisipasi dalam proses yang berkelanjutan dalam membuat sebuah berita di sebuah situs berita serta membangun komunitas yang beragam bentuknya (hal. 2). Koran yang usang mulai mengalami kemerosotan di awal abad 21 (hal. 4). Namun begitu, para jurnalis mencoba melakukan konvergensi bentuk, menerjuni dunia digital dan memasukkan unsur massa dalam situsnya untuk bisa meraih lebih banyak kalangan.
Dalam jurnalisme partisipatif, pendapat dan informasi masyarakat yang berkontribusi dianggap sebagai sumber informasi yang valid dan perlu untuk diperhatikan. Namun, dengan membuka peluang masyarakat berkontribusi,Â
"Seperti membuka pintu bendungan banjir," kata salah satu jurnalis National Post Canada (hal. 77).Â
Untuk mengatasi banjir informasi dari masyarakat, diperlukan berbagai strategi untuk menampung dan membagikan kembali berita kepada masyarakat. Strategi ini juga bergantung dengan berbagai kondisi di dalamnya. Strategi-strategi tersebut di antara lain:
A. Strategi Pengolahan Konten
Banjirnya informasi mengakibatkan banyaknya bentuk dan materi yang diberikan oleh massa, seperti:
Fakta dan opini. Secara umum berita berbasis fakta akan diberikan kepada editor senior untuk diperiksa, jika sudah dianggap layak akan dikembangkan kembali untuk menjadi berita. Berbeda dengan bentuk opini, berita bentuk ini melibatkan jurnalis junior dan langsung dipublikasikan kecuali jika ada masalah (hal. 78).
Gambar. Helsingin Sanomat, sebuah media Finlandia menggunakan sistem dimana pengguna dapat mengirimkan foto di sebuah kolom bernama "Oma maailma" (My World), lalu akan langsung secara otomatis diterbitkan tanpa ditinjau lebih lanjut (hal. 79). Namun, jika foto atau gambar dikirimkan ke email ruang redaksi, maka foto akan dievaluasi secara ketat dan dipertimbangkan relevansinya dengan berita oleh jurnalis foto atau editor berita sebelum dipublikasikan. Foto yang dinilai layak kemungkinan akan digunakan untuk berita di situs web atau koran cetak.
Penempatannya dalam situs berita. Terdapat dua cara yang dilakukan media untuk menempatkan komentar dan suara dari penggunanya. Jika seseorang berkomentar di tulisan utama seorang jurnalis, komentar tersebut akan terlihat di halaman utama sebuah media. Jika seseorang menuliskan komentarnya di blog yang dimiliki oleh sebuah media, maka komentar tersebut kecil kemungkinan untuk ditampilkan dalam media.
Sikap dan motivasi. Sikap ruang redaksi terhadap jurnalisme partisipatif walaupun memiliki jenis partisipasi yang sama, dapat berbeda di organisasi lainnya, bergantung pada motivasi jurnalis. Umumnya, tanggung jawab untuk mengawasi komentar diberikan kepada ruang redaksi, semua jurnalis diharuskan untuk membaca komentar pengguna yang dilampirkan pada cerita mereka dan mencari ide melalui komentar pengguna.Â
B. Strategi Alur Kerja dalam Pembuatan Berita Pengguna
Tren dalam mengolah berita dari pengguna beragam bentuknya, setiap ruang redaksi mempunyai metode efektifnya masing-masing. Namun umumnya, dibagi atas tiga, yaitu:
Tahap Akses/Observasi
Dalam tahap observasi, kontribusi yang diberikan pengguna akan dimoderasi lebih lanjut oleh jurnalis dan diproses sebagai sumber berita. Berdasarkan ruang redaksi lainnya, akan lebih bermanfaat mengajak pengguna apabila memiliki kesempatan untuk mengumpulkan informasi juga.