Abis nonton pilem Lord of War, yang dibintangi oleh Nicholas Cage. Beberapa catatan dari Film ini, bahwa pemasok senjata di dunia ini hanya berjumlah 12 orang, dengan jumlah pasokan 550juta senjata dalam berbagai bentuk dan jenisnya.Â
Ternyata produsen senjata, atau bisa dibilang semua senjata yang digunakan di muka bumi ini adalah produk AS, Rusia, UK, Perancis, dan China. Ironisnya, mereka ini adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto atas seluruh sengketa keamanan yang ada di muka bumi.
Beberapa kalimat menarik di film ini yang sangat real, saat Yuri (Nicholas Cage) bilang " bahwa orang-orang semacam saya ini bukan "Evil", but "Nessecary Evil". Sebab atasan tertingginya dalam pasar senjata ini, tidak lain adalah presiden AS sendiri.
Jadi keberadaannya tidak hanya dibiarkan, tapi juga dibutuhkan, untuk menjaga suhu konflik tetap panas, untuk menjaga ritme pertempuran, dan tentu saja untuk menjaga pasar tetap stabil, bahkan kalo bisa berkembang secara progresif.
Apa yang diurai dalam film ini, akan semakin mengerikan saat kita melihat saat ini, bagaimana mereka tidak hanya menyediakan senjata untuk berkonflik, tapi juga menyiapkan pasukan yang bisa disewa (tentara bayaran) untuk melakukan konflik.Â
Saat upaya damai begitu kuat diinginkan semua pihak, maka munculah pasukan siluman yang menggunakan jargon-jargon apa saja untuk menjaga konflik tetap terbuka, sehingga pasar tetap aman. Â Sebab salah satu problem yang paling mengganggu dalam bisnis senjata, adalah "gencatan senjata".Â
Inilah yang ternyata dijaga agar tidak terjadi. Terjadinya hanya saat diinginkan oleh negara-negara adidaya, tapi kemudian dirusak kembali dengan lobi-lobi orang-orang seperti Yuri.
Di satu sisi, para pemimpin negara adidaya itu berbicara soal HAM, Demokrasi dan toleransi, tapi disisi lain, mereka menempatkan orang-orang seperti Yuri di pihak para pemimpin negara atau kelompok yang berkonflik untuk memberi alasan melanjutkan pertempuran, yang memang juga diinginkan oleh negara-negara adidaya tersebut.
Bayangkan, 5 negara produsen, 12 marketing, dengan 550juta senjata setiap tahun.., McDonald aja minder liat profitnya. Belum lagi ditambah dengan pasukan-pasukan sewaan seperti ISIS dan berbagai kelompok militan lain di Afrika dan Amerika Latin.
Ini belum lagi kalo kita bicara tentang wilayah inteligen, aktor-aktor yang menyusun setting konflik di setiap negara. Mereka ini yang meracik potensi konflik untuk bisa diledakkan di satu waktu. Isu agama, sekte, suku, ideologi dan lain-lain mereka petakan dulu.Â
Masyarakat digiring dulu untuk masuk ke dalam kotak-kotak keberpihakan yang sudah disiapkan. Mereka tinggikan satu kelompok dari kelompok yang lain, dan mereka perkuat yang mereka inginkan daripada yang lain.Â