Mohon tunggu...
Aldi Daniealdi
Aldi Daniealdi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Musik

23 Desember 2017   08:39 Diperbarui: 23 Desember 2017   09:14 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: theodysseyonline.com

Musik adalah harmoni suara. Sebagaimana suara, ia memiliki konotasi. Musik jenis apapun, oleh penyukanya, biasanya mampu mengkonotasikan waktu, tempat dan peristiwa. Maka tak jarang, pada saat mendengar musik, dalam frekuensi perasaan tertentu, seseorang dapat tiba-tiba masuk dalam relung waktu dan ruang yang lain. 

Kesadarannya ditarik ke satu masa, waktu  atau peristiwa. Nada-nada itu kemudian menuntun mereka menziarahi makam-makam hati, jejak-jejak nurani,  dan pecahan-pecahan memori yang kadas di dasar sanubari. Kemudian mereka tiba-tiba bisa menertawakan atau menangisi sebuah peristiwa.

Musik mengikat potongan-potongan rasa, menjadi simpul-simpul makna yang subjektif bagi setiap jiwa.  Maka tak heran, dengan musik, seseorang bisa sejenak menata perasaannya,  atau melampiaskannya, atau  menyandarkannya (relaksasi), atau bahkan  merevisi harapannya.

Di sisi lain, musik juga dapat menjadi jembatan artikulasi yang indah tapi sederhana, dimana bahasa dan kata, tertunduk lesu tak berdaya saat menjelaskan rasa secara kualitatif, seperti cinta, sakit, rindu, benci dan penyerahan diri. Ada sesuatu di palung jiwa yang terperangkap dalam teralis bahasa, yang hanya bisa selamatkan oleh nada.

Pada eskalasi tertentu, musik adalah kerja para pengelana. Ialah suara yg mengiringi rindu para peziarah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun