Mohon tunggu...
Aldi Daniealdi
Aldi Daniealdi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Ibu

22 Desember 2017   23:41 Diperbarui: 23 Desember 2017   00:14 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: http://voxpop.id

Dan kulihat jauh dimasa itu.

Saat kau usap air mata ku. Kau ingatkan pada ku selalu, bahwa semua akan baik-baik saja, sebab Tuhan yang mengatur segalanya.

Saat  ku singkap tirai nurani, anyaman lembut kasih mu yang ku lihat sebagai  pondasi. Dan ku ingat, saat kau ajarkan ku merajut tali sepatu. Kau katakan, jangan pernah takut berjalan ke negeri manapun, sebab bumi ini diwarisi oleh hamba-hamba-Nya yang shaleh. Ia aman untuk dilalui, ia nyaman untuk disinggahi.

Waktu mengiris seperti sembilu. Tapi tidak dengan  cinta mu. Ia seperti berasal dari dimensi yang berbeda, begitu digjaya,  begitu indah. 

Dan ku kenang saat malam sebelum tidur, aku ragu  menyebutkan mimpi-mimpi ku. Dan kau katakan, jangan takut bermimpi, sebab mimpi-mimpi mu adalah berita akan fakta masa depanmu. Sebab itu, bermimpilah yang  indah.., seindah-indahnya.., hingga kau yakin bahagia hidup di dalamnya.

Itu  sedikit penafsiran ku atas semua nasehat dan kata-kata Ibu. Kata-kata itu membekas dan terus berkembang pemaknaannya, seiring bertambahnya pengetahuan ku. Dan nasehat-nasehat itu, masih belum selesai ku gali, meski  berlembar-lembar buku sudah kubaca, dan ratusan majelis sudah kumasuki.

Konon,  manusia yang tulus mencintai, setiap kata dan nasehatnya akan dibimbing.  Mungkin itulah sebabnya, nasehat-nasehat Ibu tak lekang oleh waktu, dan tak  usang di uji oleh ilmu. Sebab dihadapan cinta seorang Ibu, ilmu tak  ubahnya hamba yang terseok-seok memungut hikmah.

Selamat Hari Ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun