Mohon tunggu...
Eirene Yulian Adelin
Eirene Yulian Adelin Mohon Tunggu... -

I am me. An unordinary person. Wacky crazy unpredictable. I am a future diplomat and world traveler.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pencegahan Polisi Pada Jalur Busway

8 Januari 2011   11:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:49 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi itu kerjanya apa sih? “Polisi itu yah, mengamankan negara lebih ke arah preventif.” Semua orang yang saya tanyakan, jawabannya kurang lebih sama. Polisi itu MENCEGAH terjadinya suatu pelanggaran hukum terjadi. Saya pun berpikir demikikan. Namun kenyataan yang saya lihat di Indonesia saat ini adalah sebaliknya. Polisi membiarkan pelanggaran terjadi, lalu ditangkap. Menurut saya itu licik. Mengapa? Kalau seperti itu, polisi hanya terkesan seperti mengejar setoran saja. Tambahan untuk uang rokok kalo istilah zaman sekarang. Contohnya simpel sekali, kasus pada jalur busway. Namanya juga jalur Busway. Khusus untuk bis TransJakarta. Namun adaaaaa aja individu-individu yang menerobosnya. Maklum, jalur busway itu sepi melompong. Tak heran orang tergiur untuk masuk dalam jalur tersebut dengan keadaan macet di Jakarta yang kian lama kian parah. NAH! Ironisnya terletak pada penempatan polisi yang hendak mengatakan bahwa itu melanggaar hukum. Kalau seandainya polisi itu untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum, maka harusnya polisi berada di awal jalur busway. Betul? Mengalihkan mobil-mobil yang ingin menerobos masuk jalur busway. Tetapi ini? Malahan mereka berada di akhir jalur busway, seakan-akan mobil-mobil yang melanggar hukum itu masuk perangkap. Alhasil, para pengemudi mobil tadi diperintahkan ke pinggir jalan dan justru membuat tambah macet jalanan. Oh polisi di Indonesia… Kenyataan yang saya amati seperti ini. Akankah terus seperti ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun