Mohon tunggu...
Bernard Alaric
Bernard Alaric Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gubernur Jambi Mulai Mencemari

5 Februari 2018   18:11 Diperbarui: 5 Februari 2018   18:28 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti hal nya sekarang ini, semakin modern jaman maka semakin semena-mena pula para penguasa yang memiliki jabatan tinggi. Manusia pun juga tidak lepas akan sifat nya yang serakah, gila harta, gila jabatan, dan juga egois. Namun, semuanya itu pada akhirnya juga kembali ke diri kita sendiri, bagaimanakah kondisi hati nurani kita, bagaimana kepedulian kita terhadap orang lain, dan juga bagaimana tindakan kita yang bijak ketika kita sudah dipercayai oleh orang lain dan memiliki tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin.

Gubernur Jambi, Zumi Zola sudah mulai berulah. Tentunya Gubernur adalah jabatan yang tinggi yang memegang peran penting dalam memimpin sebuah kota menuju masa depannya yang cerah atau yang kelam. Tapi tampak dari desas-desus berita terkini, Gubernur Jambi sudah melakukan tindak pidana korupsi yang sangat dilarang di Indonesia yang bahkan sudah ada UU mengenai hal tersebut.

Berdasarkan berita, Zumi Zola menyuap bagian DPRD agar bisa memuluskan APD Jambi. Dalam penyelidikan yang sedang dilakukan, sudah ditemukan uang sejumlah 4.7 miliar dari 6 miliar yang sudah ditemukan oleh pihak KPK. Jumlah ini adalah jumlah yang sangat banyak untuk dia makan sendiri, tetapi hal tersebut pasti tidak luput dari sifat manusia yang cinta akan harta.

Dalam kasus ini, Gubernur Jambi ini tidak hanya merugikan masyarakat Jambi, tetapi juga mencemari kualitas pemerintahan negeri ini. Dia melakukan penyuapan uang dalam jumlah yang tidak sedikit dan beginilah cikal bakal sikap manusia yang serakah mendominasi dari sifat suci manusia.

Jaman sekarang memanglah jaman yang sulit dan banyak orang mengalami banyak kesulitan terutama di bidang ekonomi tentunya. Tetapi ada saja orang yang memiliki jabatan tinggi malah menggunakan kekuasaannya dan lebih mempermiskin orang lain untuk memperkaya dirinya sendiri. Pokok permasalahannya sekarang adalah layaklah seorang pemimpin merugikan orang-orang yang dipimpinnya? Akan sampai kapankah Indonesia terus dicemari oleh tikus-tikus masyarakat?

Solusi nya kembali ke diri kita sendiri. Kita sudah melihat semua keburukan dan sifat jahat manusia yang ada dan kita tahu bahwa kita kebanyakan orang pun juga dirugikan. Masyarakat haruslah membawa perubahan dari dalam diri kita masing-masing dan bertindak benar-benar tegas menghadapi masalah seperti ini yang terus ada dalam sistem pemerintahan kita. Jika kita tidak bisa merubah orang lain, maka mulailah dengan mengubah diri kita sendiri dan mulai menginspirasi orang lain untuk ikut berubah dan membawa perubahan dalam Indonesia kita tercinta ini. Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun