1. Menciptakan Kebijakan Kerja yang Fleksibel: Menyusun kebijakan kerja yang mendukung fleksibilitas tetapi tetap mempertahankan akuntabilitas karyawan. Kebijakan ini harus mencakup aturan kerja, jam kerja yang fleksibel, dan ekspektasi kinerja.
2. Penggunaan KPI (Key Performance Indicators): Menetapkan KPI yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan. KPI ini harus dapat diukur dan dinilai secara objektif.
3. Penerapan Sistem Insentif dan Penghargaan: Memberikan insentif dan penghargaan bagi karyawan yang menunjukkan kinerja tinggi. Ini bisa berupa bonus, pengakuan publik, atau peluang pengembangan karir.
Penilaian kinerja untuk karyawan jarak jauh dan hybrid memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan penilaian kinerja tradisional. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, menggunakan teknologi yang tepat, dan fokus pada hasil, manajer dapat menilai kinerja secara lebih efektif. Penerapan strategi-strategi ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan karyawan tetap termotivasi dan merasa dihargai. Perusahaan yang berhasil mengadaptasi penilaian kinerja untuk model kerja ini akan mampu mempertahankan talenta terbaik dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H