Catatan Traveling Phuket, Thailand Edisi (3) Tamat.
Terbayang di benak akan keindahan alam Phi Phi Island yang selama ini hanya dapat kunikmati via google search. Tidak sabar ingin segera membuktikan sendiri cerita dari orang bahwa di Pi Phi Island anda akan menemukan sebuah surga di Thailand yang tersembunyi di balik pulau ini.
Semua persiapan berkeliling pulau sudah beres. Aku melangkah menuju lobby hotel dan wow… teryata sopir busnya telah menunggu. Dua jempolku tuk pak sopir bus pariwisata yang telah menjemput tepat waktu. Janjian pukul 07.00 tetapi kurang dari jam 07.00 waktu Thai sang sopir sudah menunggu di lobby hotel. Hari ini kita berencana berpetualang ke 5 pulau di Phuket yang sangat indah, tepatnya di Phi Phi Island. Maya Bay, Monkey Beach, Viking Cave, Phi Phi Don dan Khai Nai Island adalah rute yang akan dikunjungi hari ini. Tour ke Phi Phi Island di perkirakan akan di mulai dengan menumpang sebuah kapal pesiar kecil sekitar pukul 09.00 sampai pukul 17.00 waktu Thai. Waktu Thai sama dengan waktu Indonesia bagian barat. Tiba di Phuket Marina Bay, kami di bagi kedalam beberapa kelompok yang berjumlah 30 orang dalam sebuah kapal. Seorang kapten kapal dan beberapa orang lainnya yang akan membantu kami di perjalanan, mengarahkan kami menuju kapal yang telah di sediakan. Seorang wanita Thai menjadi guide di kelompok kami. Dia memberikan obat anti mabuk (Antimo) dan label masing-masing di lengan/baju untuk mempermudah mengenali kami selama tour ini berlangsung. Wanita ini banyak memberikan saran dan larangan seputar touring di Phi Phi Island. Budget 1900 baht (Rp. 761.900) kita sudah bisa menikmati seluruh fasilitas yang di sediakan oleh panitia. Mulai proses penjemputan dari hotel menuju Phuket Marina Bay dan diantar kembali ke hotel setelah mengelilingi 5 pulau dengan snack, soft drink dan air mineral serta alat snorkeling yang gratis disediakan dalam kapal. Kita juga dapat menikmati lunch gratis di Phi Phi Don dengan menu yang wow……(super jempol). Cumi, udang dan teman-temannya (hehehee) tersedia di meja. Tak ketinggalan menu andalanku, apalagi kalau bukan Sup Tom Yum Seafood. Maya Bay selalu ramai oleh para wisatawan. Pengunjung semakin meningkat setelah proses pembuatan film “The Beach” Leonardo De Caprio di lakukan di pulau ini. Film”The Beach” telah menghipnotis banyak orang sehingga penasaran dan ingin membuktikan sendiri akan keindahan alamnya yang sangat eksotis ini. Di depan sana terlihat beberapa gunung menjulang tinggi, menghalangi matahari sehingga terbentuk naungan ke pantai yang membiaskan warna kehijauan. Terbentuklah perpaduan dua warna biru dan hijau air laut ditambah dengan birunya langit saat itu. Diastolku sedikit meningkat, jantungku sesaat bekerja lebih cepat. Perasaanku sangat tak menentu, senaaaaang sekali. Sepertinya saya sedang bermimpi berkeliling pulau yang sangat indah. Kucubit diriku, aduuhh…sakit, ini artinya aku tak sedang bermimpi bukan? Hehehee. Selanjutnya menuju ke Monkey Beach. Anda harus berhati-hati di tempat ini. Jangan terlalu dekat dengan monyetnya nanti kena cakar atau jika banyak kutu di kepalanya bolehlah tinggal dulu manfatkan jasa monyet mencari kutu tapi saya tak menjamin keselamatan anda jika kena cakar xixixii. Monyet ini ada beberapa yang menjadi penghuni di gunung ini. pengunjung bergantian memberinya makan yang telah disediakan oleh sang guide yang sangat akrab. Kapal perlahan tapi pasti meninggalkan Monkey Beach lalu bergerak menuju Viking Cave. Di tempat ini kita bisa melihat di bagian bawah gunung itu ada sebuah gua yang besar. Ngeri juga sih melihat tempat ini tapi disitulah tantangannya sekaligus daya tariknya. Sang guide sempat mengatakan bahwa dulu gua ini pernah di huni oleh manusia raksasa yang berbadan kekar (mitos kali ya?) entahlah. Selain itu tempat ini juga di huni oleh beberapa ekor burung. Setelah puas berkeliling di Viking Cave, kapalpun sedikit menjauh dari tempat ini. saat itulah kami dibagikan peralatan untuk melakukan snorkeling. Tapi apa daya, aku hanya bisa berenang dengan gaya batu. Aku takut berenang, hanya bisa menikmatinya di atas kapal sambil klepak klepak kegirangan turut merasakan kegembiraan wisatawan lainnya ber-snorkeling ria. Saya takut berenang! (sedih banget). Setelah puas jepret sana jepret sini, kapal perlahan menuju ketepian pantai. Menginjakkan kaki di pasir putih nan lembut menambah romantisme tempat ini. Tak salah jika saat tiba di Phuket Airport kemarin langsung di sambut dengan banner “Welcome to Romantic Thailand”. Kembali menyusuri Maya Bay sambil berhayal di temani Abang Leonardo de Caprio (Hoo.hoo.hooo preett). Tidak lama kami di tempat ini karena waktu yang di berikan cuman 45 menit lalu berpetualang ke pulau sebelahnya untuk makan siang. Apalagi klo bukan Phi Phi Don. Bagi anda yang ingin menikmati pulau ini lebih lama kenapa tidak? Jangan khawatir karena di pulau ini tersedia Phi Phi Villa dan Restaurant. Banyak wisatawan yang memilih menginap di tempat ini. Tapi di pastikan itu bukan aku karena takut akan peristiwa tsunami yang pernah menghantam tempat ini. Waktu yang diberikan hanya 1 jam berada di tempat ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Khai Nai Island. Pulau Khai Nai Island adalah destinasi terakhir yang kami kunjungi hari ini. Eitzz…. Hati-hati yah, mungkin karena keasyikan gratisan hari ini, pas turun dari kapal kami berlomba mencari tempat untuk duduk nyantai di kursi di bawah payung besar. Rupanya tempat ini disewakan 150 baht (hihihi…. Garuk kepala yg tak gatal). Dua jam berada di tempat ini cukup memberikan waktu yang banyak untuk beristirahat. Tepatnya bisa lebih lama menikmati Khai Nai Island dengan berjemur bersama bule sekaligus bermain pasir putih. Untuk menghilangkan dahaga, kita bisa menikmati buah nanas, semangka dan kelapa muda yang di sediakan gratis di Khai Nai Island. Bebas mau makan berapa aja boleh (kalau tak punya malu xixixii). Sedih rasanya meninggalkan tempat ini yang menandakan bahwa petualangan di Phi Phi Island segera berakhir. Entah kapan lagi bisa mengunjungi tempat yang mengagumkan ini. dalam hati aku berbisik “God bye Phi Phi Island. Someday, I’ll come back”. Setelah balik ke hotel rehat sedikit hilangkan rasa capek, kembali aku mengelilingi kota Patong Beach di malam hari. Tidak lama karena harus kembali packing untuk kembali ke Kuala Lumpur Malaysia pada penerbangan pertama AirAsia besok. Memilih transit semalam di Kuala Lumpur dengan memilih wilayah bukit bintang adalah pilihan yang tepat sebelum melanjutkan perjalanan kembali pulang ke kotaku Makassar tercinta. #Setiap_Perjalanan_Selalu_Menyisakan_Kepingan_Kenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H