Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cemas

25 Mei 2023   11:37 Diperbarui: 26 Mei 2023   11:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesak dada merindukanmu.
Itu sungguh nyata
bagi aku, yang gaib ini.

Iya, sosok yang tak pernah kau anggap
ranting dan batang hidungya.

Padahal lepas
harapku, bahwa kau boleh bebas
berayun dengan teduh di sana
di bawah rambut hidung yang rindang
sesekali berdamai dengan rintik-rintik
lendir
yang menghujanimu ketika aku diberkati 

Baca juga: Masih Selamat

"Hachimm," Tuhan memberkati.
lalu kau sambut, "Alhamdulillah."
Kita, menyendu.

Entah, sendu itu pertanda senang atau kekang.
Pikiranmu terhimpit antara keduanya
namun hati, melayang entah kemana.
Adapun jelas, itu membuatku cemas.

Dan, sakit ulu hati saat mencemaskanmu
rasanya sudah cukup elegan
bagi diriku, yang payah ini.

Yogyakarta, 2023

Baca juga: Kereta Luncur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Angkuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun