Aku tidak mencintaimu
sebagai permata di tengah badai
yang silau dari gempuran
hujan-hujan gelap
atau
hamparan bunga kapas di kota
melayang tabah tanpa arah
oleh angin senonoh.
Aku, bisa jatuh padamu
sebab kau sumber masalah.
Yang berucap tunggu, tapi segera
yang tak sabaran, namun sedia menanti
yang parasnya angkuh, tapi hatinya meluluh
yang kukira lahir dari dunia ini, namun ternyata
kau menjelma khuldi, terjerembab dari surga.
Kau sebuah perkara, yang harus aku tuntaskan.
Ganjaran dari Sang Pemberi Masalah
yang sebetulnya lebih dulu
jatuh cinta
padaku
juga.
Yogyakarta, 2023
Pinjam gambar dari 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H