Mengamati dari jauh
dengan teleskop yang kau hadiahkan
amat membantu risetku.
Pasang-surut darah ini,
bukan karena purnama di matamu.
Lubang hitam, di tengah sebaran bintang.
Penyebab aku tertarik, tensi naik, dan
melayang sempoyongan.
Apa wajahmu senyata Alcyoneus di sana?
Terhias oleh gugus indah rasi bintang
asteroid, planet-planet, dan
benda langit lain, termasuk
tompel hitam yang
menawan.
Baca juga: Sekarat
Itu, yang membawaku tenggelam
dalam hampa, dalam gila,
dan simpulan bahwa
cantikmu ternyata
tidak nyata.
Sudah, cukup kau tahu saja.
Kalau itu hasil riset
kupublikasikan
untukmu
Yogyakarta, 2023
Baca juga: Merdeka! Jangan Mati!
Baca juga: Di Subuh-Mu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!