Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Martabak

21 Februari 2023   22:18 Diperbarui: 11 Maret 2023   21:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Martabak gurih yang sedang dirayu acar (Photo by Daniela Blerinca via Getty Images)

Lampu kota mempertemukan kita
pada sang jenderal di ujung jalan
terapit gerobak rayu dan putu ayu
di situlah dia, Sudirman berada

Sudirman mengajarkan

Kalau hidup ini anggap martabak
kadang manis, kadang gurih
meski seringkali perih.
Kadang isi keju, jamur, daging
tak jarang juga beling.

Baca juga: Syukurku

Kisah-kasih pun demikian.
Namun setiba acar kemudian,
itupun serasa kecut.
Ia rayu martabak yang cemberut
Suatu perjodohan titik temu
rasa, seia-sekata yang bersatu.

Rupa-rupanya,
itu persis dengan kita
yang kini kian memadu.
Sembari menyantap renjana
menikmati sedapnya malam.

Yogyakarta, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Buah-buahan

Baca juga: Puisi: Satu-satunya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun