Aku tenggalam, terlelap, meratap
ke dalam jurang betul atau muhal
Sedikit yang terlupa. Aku ingat beberapa.Â
Di sana sepertinya ada Munkar
yang kalau tidak benar,
berarti aku yang salah.
Aku memang salah.Â
sebabnya Mungkar berada di sana
sedang membiasakan diri
mengutuk diriku
Dalang dari tragedi: ingkar pada ikrarÂ
Amat untung aku tersisih dari mereka
para cecunguk, "Kalian larut lebih bangsat."
Karena itu, kembali aku diruntih
lidah yang terlatih berdalih
disilat tanpa kasihÂ
Aku pun segera naik
dari tebing ke tebing
memapak permukaan
menatap kesadaranÂ
Kala itu adalah benar.
Semuanya ku ingat. Tiada yang terlewat.Â
Yogyakarta, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H