Dari beragam teks yang sempat kubaca
dan lembaran hidup lepas terlaksana
Kutemukan satu sabda
Amat mujur wakili jiwa
Sumbat itu niat
eksistensimu yang menggawat
Bila kau hendak buru
buah pikir kelebat mendayu
Nyaris sudah setengah nyawa,
kubernafas di buana berdaya saing
Antar insan mengincar mangsa,
menilik bengis pada reputasi
Malangnya, anggapan belum sampai berkawan
Lebihku lahir padanya
Kurangnya ada padaku
Merupakan asam terkecut yang kurasakan
dan garam termasin yang sempat tertawan
pada lisan,
enggan patuh bertuan.
Semoga saja
Itu tak berakhir pada pahit
sepahit kehidupan
di bab lanjutan
Yogyakarta, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H