Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buruh Batu Kali

2 Februari 2023   08:50 Diperbarui: 3 Februari 2023   08:09 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Buruh pemecah batu (A photo by Mike van Schoonderwalt via pexels.com)

Bukan palung, maka masih bisa kau selam
Sadari rute pengkhianatan di dalam sana

Bagaimana
sebuah batu kali yang kulempar
saat hampir membunuh temanku
dulu
menjadi suatu hal yang eksklusif
bagi akal rakyat yang berkecamuk
mendengar jerit pukul:

tak tok tak tok tak tok tak tok sak
it du it du it du it du it u it u it u

hantam terus, sampai buntung.
Sampai semua hancur

Kalau tidak
Anakmu yang di rumah saja dilacur
Atau lekas sana gali kuburmu
dengan palumu, sendiri

Biar makin hancur
Nurani-nurani yang tafakur
dan senantiasa,
bersyukur

Yogyakarta, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Asal Muasal Sajak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun