Mohon tunggu...
Bandit Pendidikan
Bandit Pendidikan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Tukang Riset dalam pejuang tegaknya pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SMAK Dago, Aset Nasionalisasi yang Dirampas Terduga Mafia Tanah

10 November 2017   18:15 Diperbarui: 10 November 2017   18:20 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memang menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain, salah satunya tetap mengembangkan akses pendidikan yang berguna memberikan wadah belajar mengajar.

Mirisnya, harapan hal yang baik dapat diserap dari luar terjadi sebaliknya.

Salah satunya pihak terduga mafia tanah yang merampas lahan aset SMAK Dago, di Bandung, Jawa Barat.

Tiga orang dari pihak terduga mafia tanah tersebut ditetapkan sebagai terdakwa karena sebelumnya menggunakan keterangan palsu Akta Notaris Nomor 3/18 November 2005 yang digunakan untuk merampas aset nasionalisasi lahan SMAK Dago.

Aset nasionalisasi lahan SMAK Dago telah lama digunakan senantiasa mewujudkan semboyan Tut Wuri Handayani, yaitu memberikan dorongan dan arahan bagi generasi penerus bangsa yang ingin belajar.

Namun belakangan ini, semua keadaan dengan mudah berubah akibat dari ulah terduga mafia tanah yang ingin merampasnya.

Proses perampasan dari terduga mafia juga pertahanan dari pihak sekolah tak dapat ditutupi dari pandangan publik, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Rasa hormat untuk pengurus sekolah dalam semangat perjuangan pendidikan meskipun terpaksa menerima dampak buruk seperti hilangnya citra baik sekolah berkualitas akibat masalah yang dilandanya.

Tidak hanya itu, sekolah yang dahulu memiliki bangunan dan fasilitas besar, kini tetap menjalankan dan berusaha mempertahankan kualitas seperti dulu walau hanya menggunakan bangunan yang kecil dengan jumlah siswa hanya 11 murid.

Semangat perjuangan menegakan pendidikan dan mencerdaskan bangsa yang dilakukan pihak sekolah SMAK Dago merupakan salah satu spirit yang dapat menjadi refleksi dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini.

Maju terus pendidikan kita, lawan bersama oknum yang ingin menjatuhkan mutu pendidikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun