Mohon tunggu...
Mihardy Abbas
Mihardy Abbas Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penulis lepas yang suka berkelana membawa kompor panci kuali wajan nampan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makan dan Minum dengan Tangan Kanan (Serial 2)

23 April 2013   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:44 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bakteri atau kuman atau virus penyakit dan sebagainya dapat menimbulkan penyakit, tergantung kepada Alloh SWT. Namanya bakteri atau virus adalah makhluq ciptaan Alloh SWT. Makhluq bisa berbuat apa saja, tergantung yang menciptakannya.

Kita, manusia bikin mobil, tergantung dari manusia. Mobil bisa dibikin dengan kecepatan 200 km per jam atau cukup dibikin dengan kemampuan lari 50 km per jam.

Insinyur Jepang atau insinyur Perancis atau insinyur China bisa bikin kereta api dengan kecepatan super cepat. Jadi barang yang dicipta tergantung dengan yang menciptakannya.

Akan tetapi bagaimana jika perintah dari yang menciptakan tadi dilanggar atau ditabrak, maka yang menciptakan perintah akan marah. Jika kita beli alat elektronik atau beli mobil atau beli peralatan. Biasanya, yang menciptakan tadi, menjual barang dilengkapi dengan buku petunjuk atau manual book. Di dalam manual book, lengkap dijelaskan. Di tempat air harus diisi air. Di tempat oli harus diisi minyak pelumas. Sekian waktu harus di servis. Dan petunjuk lain sebagainya. Bagaimana jika hal ini ditabrak. Maka pasti terjadi kerusakan. Jika tempat bensin diisi pasir, bagaimana ?

Jadi, penyakit - penyakit yang timbul sekarang ini, secara syari'at, bakteri atau kuman atau virus yang menyebabkannya. Tetapi secara hakekat, karena manusia melanggar perintah Alloh SWT dan Rasululloh SAW. Nabi katakan, jangan makan atau minum dengan tangan kiri. Karena yang makan atau minum dengan tangan kiri adalah syaithon. Dalam Al Qur'an juga dijelaskan berulang kali. Sesungguhnya yang dari syaithon itu selalu membawa keburukan kepada manusia.

Lalu  bagaimana dengan bakteri atau kuman atau virus tadi ? Bakteri atau kuman atau virus bisa menyebabkan penyakit, tergantung Alloh SWT. Makhluq tidak bisa memberikan manfaat dan juga tidak bisa membawa keburukan, kecuali atas izin Alloh SWT.

Jika begitu, makanan yang jelas - jelas ada kumannya, dimakan aja ? Ada pepatah / pameo : musuh jangan dicari, tapi kalau ketemu jangan lari. Kalau anda sudah divonis terkena penyakit asam urat. Kata dokter jangan makan jeroan. Ya jangan makan. Lalu bagaimana jika berhadapan dengan situasi dan kondisi, yang ada makanan jeroannya. Ya, jangan lari. Makan aja jeroannya. Insya Alloh, jeroannya tidak menimbulkan penyakit asam urat, atau asam uratnya tidak bakal kambuh. Karena jeroan adalah makhluq. Jeroan tidak bisa menyebabkan sakit, kecuali atas izin Alloh SWT.

Alloh SWT yang kuasa, makhluq tidak kuasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun