Penelitian menujukan bahwa kejahatan seksual serta penyimpangan seksual yang terjadi di tengah masyarakat merukapan salah satu dampak dari minimnya pendidikan seks. Padahal isu kekerasan seksual menjadi salah satu isu global yang kerap dibahas di WHO. Pada delegasi Pendidikan Sedunia tahun 2002 di New York melahirkan deklarasi a World Fit for Children yang terdiri dari empat point diantaranya berkaitan dengan isu penyimpangan dan kekerasan seksual yakni Protecting against abuse, exploitation and violence (perlindungan terhadap perlakuan aniaya/salah, eksploitasi dan kekerasan).
Sayangnya pendidikan seksual di indonesia masih dianggap tabu di tengah masayrakat karena pola pikir yang masih dominan dengan doktrin agama dan budaya. Padahal fakta menyedihkan menujukan bahwa banyaknya pemeritaan tentang Child Sexual abuse atau korban kekerasan atau penyimpangan adalah anak-anak masih sangat mudah. Dari realitas tersebut perlunya pemilihan apa yang disampaikan secara eksplisit dan implisit supaya tetap dapat diterima oleh masyarkat. Banyaknya kasus kekerasan seksual di indonesia yang umumnya kerap terjadi di kalangan anak remaja, pendidikan seks perlu dilakukan supaya remaja dapat menilai, menyikapi dan menghindari prilaku penyimpang dan tindakan kekerasan seksual sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku sebagai bentuk pandangan global dengan tindakan act locally.Â
Kelompok PMM UMM kelompok 20 gelombang 05 berinisiatif untuk menanamkan pandangan tersebut pada anak-anak Panti Asuhan Akhlaqul Karimah yang terletak di Merjosari, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Pendidikan seks yang difokuskan pada anak usia remaja mengenai topik pentingnya pendidikan seks terhadap anak remaja, tahapan pubertas pada anak remaja, mengenal bentuk kekerasan seksual serta dampak secara sikologis terhadap korban dan pembekalan terhadap anak-anak panti untuk berani melawan tindakan penyimpangan dan kekersana seksual. Dengan pemahaman bahwa pendidikan seks di setiap negara atau wilayah yang memiliki kebudayaan tentu memiliki cara dan pandangan yang berbeda.
Tujuan pendidikan seksual yang diinisiasi oleh mahasiswa PMM UMM adalah supaya anak remaja memiliki pandangan luas mengenai pendidikan seks dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga dapat bersikap dengan semestinya seperti lebih aware pada diri sendiri, dapat mengenali, melawan dan mengatakan tidak pada bentuk-bentuk penyimpangan dan kekerasan seksual atau Child Sexaual abuse.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H