Indonesia saat ini telah memasuki tahun-tahun politik. Seperti biasanya, di tahun politik biasanya tidak sedikit rakyat yang memanas atau bahkan ribut satu sama lain. Ini yang sangat kami sayangkan
Dan yang kami sayangkan juga adalah kurangnya kepedulian rakyat tentang ilmu politik. Karenanya kita dapati tidak sedikit rakyat Indonesia yang tidak mengerti tentang perbedaan kampanye politik positif, negatif, dan hitam. Maka dari itu kami disini mencoba menjelaskannya
Tapi sebelum menjelaskan, karena saat ini Indonesia sedang berada di kampanye politik capres, maka dari itu kami akan memberi contoh dengan masing-masing pasangan capres
1. Kampanye Positif
Singkatnya, kampanye positif adalah kampanye yang bertujuan untuk memuji atau menjagokan calon pemimpin yang ingin dipilih. Menganjurkan orang lain untuk dapat memilih calon pemimpin yang dimaksudkan dengan cara-cara yang benar
Contoh 1: Capres yang ini penyabar. Walaupun banyak yang memfitnah beliau, tetapi beliau tidak mempidanakan yang memnfitnah
Contoh 2: Capres yang ini cukup tegas, dan dari kata-katanya saja kita bisa melihat bahwa beliau sangat mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi
2. Kampanye Negatif
Jika kampanye positif adalah untuk menganjurkan orang lain untuk memilih calon pemimpin, sebaliknya, kampanye negatif adalah menganjurkan orang lain untuk tidak memilih calon pemimpin yang dimaksudkan namun tetap dengan cara yang benar. Biasanya kampanye ini dihiasi oleh banyak kalimat pertanyaan
Contoh 1: Capres yang ini kurang pandai berbicara, dia juga kurang tegas. Â Di periode pertama kepemimpinan dia saja Indonesia dilanda krisis ekonomi, bagaimana jika dia terpilih lagi?
Contoh 2: Saya khawatir jika nanti dia menjadi pemimpin, pemerintah Indonesia menjadi anti-kritik, dan dia menjadi pemimpin yang otoriter
3. Kampanye Hitam
Berbeda dengan kampanye negatif, kampanye hitam adalah suatu kampanye yang sangat anti dengan calon pemimpin yang dimaksudkan, dan menganjurkan atau bahkan menekan orang lain agar tidak memilih calon pemimpin yang dimaksudkan dengan cara-cara yang kotor
Contoh 1: Mukanya jelek! Ini mah bakal jadi boneka partai! Kalo Indonesia dipimpin sama dia, saya yakin Indonesia akan menjadi budak dari negara lain!
Contoh 2: Dia kan nggak punya istri, kalau dia jadi presiden yang jadi ibu negaranya siapa?
Itulah mungkin perbedaan dari 3 kampanye. Orang pintar akan memakai kampanye positif atau negatif, sedangkan orang bodoh akan memakai kampanye hitam
Cerdas-cerdaslah dalam berkampanye dan memilih pemimpin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H