Sebelum mencuci tangan, disempatkan popotoan dengan makanan yang sudah tersaji. Oh, hampir saja lupa, kita pun mengucapkan "Tantangan sedang kita jalani", ucap saya lirih kepada pemberi tantangan. Semoga pemberi kesempatan berpiknik mendengarnya. Aamiin. Namun langkah kedua pun dipilih juga. Foto dikirimkan via WA kepada yang bersangkutan, sekaligus menyampaikan bahwa tantangan sedang dikerjakan.
Menjaga amanah yang bernilai lebih sekaligus juga piknik. Berlibur ke tempat makan yang sesuai selera. Dua pekerjaan diselesaikan. Betapa indahnya, betapa bahagia, perut kenyang, ibadah pun dapet.
Menu dalam foto yang dikirimkan, direspon dengan baik. "Pak Abas, selamat berlibur, semoga menyehatkan" !, seru pemberi tantangan. "Terima kasih", jawab saya spontan.
Sudah tak sabar dengan sajian, akhirnya makan siang pun tercapai. Dua jenis sambal langsung temani piring. Sayuran mentah khas Sunda seolah tak mau ketinggalan. Sate Maranggi, Sop Iga Kambing, Perkedel dengan keremesnya, dan sebakul kecil nasi. Untuk penetral rasa, maka dua gelas teh panas dengan segenap hati siap membersamai makan siang kita.
Rasanya bagaimana ? Ga usah diragukan lagi, sudah masuk memori tempat makan rekomended lah. Harga ga pernah bohong, begitu kata orang juga. Worth it gitu. Buktinya apa kalau sebagus itu ? Lihat saja kursi yang sangat jarang kosong. Bukankah pertanda baik alias bagus !
Nah, dari pada nanyain terus, kepoin terus itu gak bagus. Mendingan singgah saja ke rumah makan Alam Sunda di Jalan Otto Iskandar Dinata No. 267 Â Kota Bandung. Buktikan saja cerita orang-orang, biar kita menjadi bagian dari cerita tersebut. Selamat mencoba.
Terima kasih Kompasianer, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H