Copet Ganteng
"Mer, dia mah copet. Tiap hari minta melulu. Siapa pun akan dimintai jajanannya. Urat malunya sudah hilang", ujar Bunga nyerocos tak putus-putus di depan Meranti dan Yulianti. Kelihatannya dia kesal banget dengan sikap temannya.
"Kok, repot sih. Udah, anggap sedekah saja. Beres urusan", balas Yulianti kalem.
"Beng, emangnya kamu risih dengan kelakuannya?", tanya Meranti
"Ya, lah masa sih setiap hari gitu loh", jawab Bunga tambah sewot.
"Berarti kamu secara ga sadar merhatiin dia dong!", sanggah Meranti.
Bunga terdiam sejenak secuil senyum sinis pun muncul. Perasaannya terusik oleh teman-temannya. Si Copet cool tapi ganteng. Tanpa disadari, Bunga melamun di depan kedua temannya.
Dalam lamunan sepertinya dia ngobrol bareng Si Copet ganteng sehingga nampak lama.
"Beng, maafin sikap aku, ya !', pinta Bandi penuh hormat sambil menatap, seolah penuh harap dapat ampunan Bunga.
"Ya, saya maafin. Tapi kamu kok tiap hari sih lakuin itu !", tanya Bunga yang mulai kepo dengan Bandi.
"Jujurly, aku ga pernah dikasih uang jajan. Harus cukup dengan sarapan. Ibu aku tak cukup uang lebih buat uang jajan aku. Ibu ku lebih butuh uang untuk keperluan sekolah adik-adik ku", jelas Bandi panjang dan lebar, sepanjang jalan kereta api, dan selebar jalan tol.