Ngeliwet Bareng Jantung Hati
Makan nasi liwet di sore hari, siapa takut. Ga ada yang salah dengan menu tradisional Indonesia yang sangat membudaya di tatar Sunda maupun Jawa. Nasi liwet buatan istri dengan menggunakan bahan tambahan seperti daun salam, serai, bawang merah, bawang putih, garam, sedikit minyak goreng. Nah, pesan istri saya adalah keberadaan air. Harus sesuai takaran nasi liwet. Sedikit lebih lembek dibandingkan biasa, sehingga tidak mawur. Beras sekitar satu kilogram sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga.
Ga usah cerita bagaimana cara membuat liwet kali ya. Prinsip dasar sama seperti buat nasi aron. Ingat loh..tambahi air sedikit dari biasanya. Jangan lupa masukkan bahan-bahan yang sudah disiapkan. Gunakan api normal, setelah sat api dikecilkan, ditunggu sekitar 30 menit.
Kegiatan selanjutnya adalah menumis kangkung, kemangi dan cabe domba. Dengan menggunakan bahan kencur, bawang merah, bawang putih, sedikit kemiri, kemangi, dan cabe domba. Untuk kemangi menggunakan kemangi yang ada di sekitar rooftop, begitu pula dengan cabe domba. Sayang cabe dombanya masih pada hijau. Kalau pedes sih, tidak setajam yang matang.
Ini yang paling seru saat menumisnya. Kita berdua menumis kangkung menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu bekas atap rumah yang sudah tidak terpakai. Sedikit meminta keterampilan atur kekuatan api jangan sampai gosong. Kesibukan menjadi bertambah karena sekalian membuat video. Lengkap lah double konsentrasi dalam satu waktu. Lumayan menguras tenaga.
Aroma kencur, bawang dan cabe domba menyeruak, menerpa hidung. Jika tercium wangi seperti ini, menunjukkan bumbu matang. Tinggal masuk kangkung dan kemangi. Oseng-oseng sebentar, sampai kangkung berubah layu. Angkat dan sajikan.
Masih menggunakan tungku, sekarang megoreng ikan asin jambal roti. Kitan ganti ketel, karena jumlahnya sedikit. Disini pun sama, kita mesti memperhatikan api. Maklum lama tidak pakai tunggku lagi. Jadi agak ribet sedikit. Menggoreng pun terjadi lah. Api terjaga, ikan asin jambal roti pun matang. Aroma ikan asin pun menempel di badan. Sebagai bukti telah menggoreng ikan asin jambal roti.
Menu makan spesiel namun waktu yang entah disebut makan malam tapi kesorean. Nasi liwet, tumis kangkung kencur, kerupuk, ikan asin jambal roti, dan segelas teh tawar panas.
Bersama istri makan nasi liwet waktu sore hari di rooftop ditemani  bunga-bunga  bermekaran. Ada angggrek Dendrobium, bunga Kembang sepatu serta bunga Adenium. Suasana sore yang seolah mempersilakan kita untuk makan bersama.