Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilmu dalam Segenggam Ponsel Tebar Manfaat untuk Kebangkitan Bangsa

27 Agustus 2022   13:26 Diperbarui: 27 Agustus 2022   13:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa SMA belajar di sekolah via ponsel banyak manfaat,benarkah ? Apakah ponsel boleh dikatakan sebagai sumber belajar yang digemari siswa SMA ? Bagaimana cara agar tidak terjadi kecurangan dalam memakai ponsel ?  Itulah beberapa pertanyaan yang sering muncul dikalangan orang tua menyikapi sosok ponsel yang katanya begitu "menakutkan sebagai perusak akhlak" generasi millenial.

Sisi negatif ponsel memang tidak bisa dipungkiri atau tidak bisa dihindari. Kalau pakai patokan angka 1 -- 10 maka nilai negatif ponsel bisa di angka 5 (jika diminta menilai dampak jelek ponsel). Hal negatif mah tidak perlu di cermati pun akan mudah dikondisikan, baik pikiran maupun otak. Tidak perlu waktu yang lama untuk menunggu jika berbicara hal yang buruk.

Perlu diingat bahwa otak kita akan merespon baik dengan apa yang kita pikirkan baik. Jika hal baik diterima otak maka respon baik pun yang akan di balasnya. Mari kita menyimak hal yang positif saja tentang ponsel ya. Demi kebangkitan bangsa kita.

Siswa selama bersekolah jika dalam pembelajaran menggunakan ponsel tentu saja bersama dengan gurunya. Sangat yakin sudah ada kesepakatan di antara mereka baik materi, waktu, isi, tempat, dan sanksi jika terjadi pelanggaran. Karakter siswa yang pembelajar baik di prioritaskan.

Pertama kali diberlakukan ponsel dalam pembelajaran akan sangat mungkin muncul hal yang tidak sesuai harapan. Muncul keisengan siswa ketika melihat sang guru agak lengah. Disini terjadi pendidikan karakter kejujuran, dan belajar taat dengan apa yang sudah jadi kesepakatan. Komunikasi guru dengan siswa diminta tidak menjadi kaku, sehingga belajar menjadi nyaman. Kalau pun terjadi kembali pelanggaran serupa maka sanksi diberlakukan. Ponsel akan disimpan di meja gurunya. Komunikasi yang intens sang guru dengan siswa membahas tanggung jawab, kejujuran, hak dan kewajiban, aturan kesepakatan, dan sanksi jika terjadi pelanggaran serta dampak dari sanksi tersebut.

Kembali kepada kita sebagai guru ketika di dalam kelas, seolah berperan sebagai sutradara film layar lebar. Mengatur akting para pemainnya. Tidak hanya dalam berkata-kata tetapi juga terkait bahasa tubuh. Sutradara berkomunikasi secara serius dengan siapa pun yang terkait dengan kelangsungan film yang dibuatnya. Sutradara akan sangat mungkin menegur artis yang lebih banyak bercanda sehingga tidak bisa fokus kepada hal yang harus dikerjakan. Begitu pula dengan artis yang bersikap kooperatif akan mendapatkan pujian sutradara. Kolaborasi semuanya berbuah film layar lebar yang berkualitas. Siapa pun menjadi senang menontonnya.

Harapannya muncul kesadaran dari siswa yang melakukan kelalaian dalam menjalankan amanah. Keadaan terburuk jika harus dikenai sanksi sampai beberapa kali karena beberapa kali tidak amanah, maka dikoordinasikan dengan guru Bimbingan Konseling. Biarkan mereka menemukan solusi terbaiknya. Jika kondisi ini pun gagal, langkah selanjutnya bisa dikonsultasikan dengan Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan.

Selesai belajar maka ponsel pun kembali ke tempat semula berupa kantong atau kotak khusus ponsel. Biasanya disimpan dekat meja guru untuk memudahkan kontrol.

Biasanya siswa jika sudah terpenuhi keinginannya maka di lain kesempatan mereka akan meminta kembali kegiatan yang serupa agar mendapat rasa nyaman saat belajar. Belajar menggunakan ponsel sebagai sumber belajar yang oke. Sangat sesuai dengan mereka yang generasi millenial, dekat dengan teknologi. Pembelajaran yang ditopang teknologi semoga kebangkitan bangsa ini harus dirasakan di setiap wilayah NKRI.

Ponsel yang hanya seukuran  genggaman tangan orang dewasa menyimpan ilmu segalanya. Tanpa terkecuali. Tidak bisa disangkal, segalanya serba tahu. Kecepatan menjawab rasa ingin tahu penggunanya melebihi usianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun