Oleh Abas Basari
Hari Minggu, akhir pekan dalam seminggu menunggu saya untuk berkebun di rooftop rumah. Bukan kebun yang besar. Bukan juga kebun yang serba lengkap tanamannya. Bukan juga kebun dengan tanaman yang mahal-mahal. Kebun sederhana di atas rumah. Area kebanggaan saya, tempat menyalurkan hobi juga tempat berjemur saat kondisi pandemi, beberapa waktu yang lalu.
Pagi ini bersama sang mentari pagi memberi nutrisi dan menyapa sahabat-sahabat saya yang telah memberikan suasana istimewa dengan warna-warni dedaunan dan mekar bunga.
Jatah sehari dalam satu minggu digunakan untuk merawat tanaman. Bahagia disambut mereka yang setia menanti. Si hijau ngagedod,Â
Filo badak saya menyebutnya. Berdaun agak tebal. Berperawakan kokoh seolah  badak kali ya. Warna hijau yang kuat, urat daun yang tegas, serta bentuk daun yang menyerupai hati memberikan efek sejuk, damai, teduh, serasa di alam bebas. Berliku dan memanjat pada media tiang bambu. Terima kasih filo badak engkau hadir mengisi hati menjadi tenang.
Menyiangi gulma, merapikan posisi batang, serta mengatur posisi tanaman agar mendapat porsi sinar matahari sesuai kebutuhannya.Â
Miana hijau cerah, keriting tepian daunnya. Saya sapa kribo hijau. Tanaman ini memang pendatang baru di rumah. Berawal dari tanaman  yang sama, berdaun ungu dengan garis kuning di tengahnya, tepi daun keriting kecil.
Setelah beberapa waktu, nampak betah, keluarlah tunas baru dengan warna daun hijau, tapi masih tetap kribo. Senang juga dapat varian baru.Â