Dalam mengembalikan citra hmi maka usia kader harus menjadi pertimbangan agar dalam melahirkan wacana mampu membaca fenomena yang sedang bangsa kita alami, dalam rangka bagaimana generasi mienial mampu menjadi solusi atas kemandekan yang terjadi di masyarakat kita.
Pos milenial misalnya yang usia nya masih belasan tahun mampu menarik generasi tua ikut dalam arus perkembangan yang mereka geluti dalam hal penggunaan media social elektronik (smartpone) akan tetapi filter terhadap kemajuan yang kita hadapi belum mampu membentuk  suatu nilai terhadap kemajuan itu sendiri. Akulturasi teknnologi terhadap asumsi yang menjangkit bangsa kita digiring terkait issu yang di bentuk oleh jebakan pentagon terkait:
 1. Demokrasi
 2. Hak Asasi Manusia
 3. Hak Atas Dasar Lingkungan Hidup
 4.  Kekayaan Khasanah Intelektual
Sehingga ketergantungan bangsa kita tidak bisa terlepas dari arahan/dikte bangsa lain yang telah lebih dahulu menyelami dan mencicipi kemajuan ats nilai nilai tersebut.sehingga kita digiring dalam bentuk Asimetris world park,  Disintegrasi dan Bonus demografi.
Karna mau tidak mau ketika bangsa kita tidak mampu mandiri dan berdaulat baik dari segi ekonomi dan politik maka kita akan terjebak dalam kondisi yang menegerikan yang akan menjadi ancaman terhadap keberlagsungan kehidupan bangsa kedepannya.
Maka peran kita sebagai HmI mampu menjadi tawaran solusi terhadap kondisi kemerosotan  nilai nilai yang hilang di bangsa kita. Mission HmI secara aktualisai bisa terwujud dengan upaya membentuk structural kepengurusan secara kolektif kolegial atau tata kelola bersama dimana kader mampu menguasai teknologi, hmi digital,elektronik govermen, mandiri secra organisasi, generasi ilmu dan generasi amal..
Mission HmI dapat terwujud jika ada kemandirian organisasi bukan berarti kader HmI sibuk dengan internal organisasi dan melupakan kondisi bangsa dan ummat. HmI tetap eksis dalam pengawalan terhadap ummat dan bangsa dengan pemikiran kritis yang sifatnya memajukan ummat dan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H