Mohon tunggu...
abantea
abantea Mohon Tunggu... -

seorang yang senang membaca, sekarang belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Subuh Tiba di Seminyak, Bali

6 Januari 2016   04:38 Diperbarui: 6 Januari 2016   04:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari perjalanan panjang sebelum kembali ke kota Bandung, kami sekeluarga menginap dulu selama 2 hari di sebuah villa di Seminyak, Bali. Entah karena jet lag, jam empat pagi barusan saya sudah terbangun, dan buru buru membuat segelas kopi seperti kebiasaan di rumah hehe...

Sambil ngopi, saya buka buka lap top saya untuk mencari berita berita terbaru.....dan tiba tiba telinga saya mendengar suara adzan.

Suara itu terdengar mengalun, meskipun sayup sayup karena mungkin letaknya jauh tetapi sangat terasa menyentuh hati. Sejenak saya terdiam, mendengarkan suara adzan itu sampai selesai....

Lalu pikiran saya menerawang , teringat pada kejadian yang sama beberapa tahun lalu di Phuket, Thailand.  Di tempat wisata itu, persis seperti pagi ini di Seminyak, panggilan adzan yang sayup sayup terasa benar benar menyentuh hati.

Yang menjadi persamaan keduanya, suara adzan itu terdengar tunggal, dari satu sumber. Jadi suara nya betul betul bisa kita dengarkan , apalagi dalam suasana hening ketika orang orang masih terlelap tidur.....

Saya membayangkan, ketika kembali ke kota saya Bandung , maka kembali telinga saya akan di bombardir oleh suara adzan yang datang dari berbagai penjuru......dengan suara yang berbeda, bahkan waktunya pun ada yang ketika satu muazzin selesai, di mesjid atau langgar lainnya sang muazzin baru mulai.....

Jujur saja, saya tidak pernah merasakan getaran hati ketika mendengar suara adzan, jika panggilan tersebut terlalu riuh rendah.....ibarat mendengarkan musik, sebagus apapun musik akan terasa mengganggu jika diperdengarkan dari 6 loud speaker sekaligus bukan ?

Ah, ini hanya sekedar luapan perasaan dari seseorang yang mungkin sedang galau hahaha.....

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun