Heboh di dunia maya, Presiden kemana saat kemarin?
Sampai ada hashtag # PresidenKemana yang jadi trending topik di Twitter.
Sebelum menuduh Presiden ngacir, ada baiknya kita telaah dulu profil para pimpinan demo kemarin, supaya kita bisa memahami kenapa Presiden enggan bertemu mereka.
Â
1. Â Â Bachtiar Nasir, bertindak selaku Ketua apalah gitu .
Nggak penting asal usulnya, yang jelas pada tanggal 04-09-2016, dia ber orasi dihadapan masa Hizbut Thahir Indonesia.
Dalam orasinya, dia dengan lantang menyeru “ Khilafaah “.Â
Jelas  , artinya orang satu ini berniat ( karena sudah diucapkan ) dan diamini oleh massa yang memang bertujuan sama, yakni mendirikan negara berdasarkan syariat Islam.
Supaya tidak disebut fitnah, ini link videonya : https://www.youtube.com/watch?v=wHg9B4Zw2LY
Â
2. Â Â Munarman, bertindak selaku Koordinator lapangan demo kemarin.
Nggak penting juga asal usulnya, yang jelas manusia ini telah berbicara sebagai narasumber di acara bertajuk : Syariat Islam sebagai solusi terbaik, di Makassar pada tanggal 25 Januari 2015.
Setelah bicara panjang lebar, dipenghujung acara para jamaah terus berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abubakar Al Bagdhadi.
Jelas, orang ini ke Indonesiaannya diragukan , terlihat dari perbuatannya yakni menyetujui bahkan memprovokasi supaya orang  disini bergabung ke ISIS.
Ingin bukti ? Silahkan tonton disini  ( versi pendek )  : https://www.youtube.com/watch?v=8k8Z8h7TCP8
Â
3. Â Â Rizieq Shihab, bertindak selaku Ketua FPI.
Sepak terjang nya sudah dikenal orang se Indonesia, dan sering mengeluarkan kalimat yang kontroversial.
Dia ini, masih dimusuhi oleh orang Sunda, karena ucapannya di Purwakarta yang mem plesetkan salam orang Sunda “ Sampurasun “ menjadi “ CampurRacun “.
Selain itu, dengan seenaknya di kota Bandung dalam satu orasinya, dia mengatakan : Pancasila Soekarno  ke  Tuhanannya ada di pant** ( diedit karena nggak sopan ).
Ini link videonya soal Pancasila Soekarno : https://www.youtube.com/watch?v=VuJcLvQwt9Q
Â
Yang lainnya nggak jelas, tetapi terhadap 3 orang ini, sudah selayaknya Presiden tidak usah menerima mereka.
Haram hukumnya Istana Negara dimasuki orang orang yang berhati mendua seperti Munarman dan Bachtiar Nasir, juga oleh orang yang menghina  suku kedua terbesar di Indonesia,dan bapak bangsa Ir. Soekarno seperti Rizieq Shihab.
Kalau ada yang teriak teriak Presiden tidak menghargai ulama, lihat lihat ulama yang mana dulu ? Bukankah dua hari sebelumnya, Presiden dengan sangat hormat  mengundang ulama dan tokoh Islam mewakili dua  ormas Islam terbesar di Indonesia?
Jadi, untuk yang teriak teriak Presiden ngacir, lihat dulu lah track record para pemimpin demo kemarin, baru memberikan penilaian.
Salam NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H