Mohon tunggu...
abantea
abantea Mohon Tunggu... -

seorang yang senang membaca, sekarang belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Merusak Pager Ayu

28 Oktober 2015   11:56 Diperbarui: 28 Oktober 2015   12:12 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar istilah pager ayu ?? Dewasa ini, mendengar istilah tersebut lalu kita membayangkan sekelompok gadis manis yang diberi tugas untuk menjadi penerima tamu dalam acara mantenan. Biasanya, mereka ditemani oleh remaja pria dengan tugas yang sama, yang dikenal dengan istilah pager bagus.

Namun, sejatinya istilah pager ayu sudah dikenal sejak lama, hanya dalam pengertian yang berbeda. 

Leluhur kita , telah mengenalkan satu konsep khususnya dilingkungan para pencari ilmu, yaitu : jangan merusak pager ayu.

Yang saya pahami, pepatah  itu melarang kita untuk mengganggu istri orang. Karena dengan berbuat demikian, maka setinggi tingginya ilmu yang kita miliki, akan musnah seketika. Dalam pengertian lain, kita akan terkena sial manakala kita melakukan perbuatan tersebut.

Ajaran itu, saya yakin masih banyak dipercaya oleh manusia modern sekarang. Tentu dengan alasan yang lebih " masuk akal ".  Jika kita bermain main dengan istri orang, masalah akan timbul manakala suaminya mencium perbuatan kita. Bisa saja dia melapor, atau bahkan sering terjadi adanya kasus pembunuhan oleh suami yang kalap manakala menemukan sang istri tengah berduaan dengan pria lain.

Beda masalahnya, jika pria tersebut berduaan dengan " wanita yang bebas ", misalkan janda .  Yang  marah marah bukan suaminya, tetapi mungkin warga yang nggak suka melihat janda  dikampungnya diapeli sampai larut malam hehehe.

Sudah menerka arahnya tulisan ini ujungnya kemana ? 

Ya , silahkan tebak sendiri. Salam

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun