Bukan siang yang mengejar petang, bukan orang yang memanen uang.
Beberapa kumpulan pedagang di kala siang
Berusaha dalam keadaan yang katanya memungkinkan
Memperjuangkan sesuatu berlabel kehidupan
Dengan senyuman, dengan keikhlasan
Siang itu saya menunggu kereta di peron dua, hendak pulang. Sesekali pandangan saya menyapu sekeliling stasiun Universitas Indonesia. Bersih sekali, aktifitas banyak ditemukan, tetapi interaksi sangat kurang, orang-orang sibuk dengan urusan pribadinya, dengan gadgetnya, dengan kekasihnya, dengan pikirannya yang mengawang-ngawang.
Dulu, setahun yang lalu di tempat orang-orang yang sekarang berlalu
Ada senyuman yang tidak pilu, ada perjuangan yang tidak semu
Perjuangan pedagang untuk kelangsungan hidup anak cucu
Siang itu saya mengingat bagaimana tahun lalu sesekali pergi ke sini, ke stasiun yang katanya punya kampus UI, kampus perjuangan. Mengelilingi kios-kios pedagang buku bekas, mencari ilmu dari pedagang yang menyambung hidup dengan menjual buku. Sesekali, jika ada lebih rejeki, saya membeli beberapa buku untuk menambah bacaan di rumah.
Sekejam inikah realitas?
Tempat yang dulunya untuk menjual buku bekas
Menjadi sepi terpanggang panas
Tak ada obrolan lepas dari pemburu perkakas
Atau ilmu yang menambah intelektualitas
Orang-orang yang dulu membagi ilmu dengan berjualan buku sekarang sudah lenyap dari stasiun ini, untuk ketertiban katanya mereka dilenyapkan. Memang ada beberapa yang pindah ke belakang, tetapi denyut-denyut mencari ilmu di stasiun tempat berlabuh dan lepas landasnya para intelektual akan menambah semangat mereguk pelajaran bukan?
Ternyata saya hanya warga biasa yang tahu apa-apa tetapi tidak berani melakukan apa-apa. Mungkin inilah kehidupan sesungguhnya, berubah dengan cepat.
Wah, kereta sudah datang, saatnya pulang. Semoga nanti ke depan tempat ini tidak disepikan seperti sekarang, lebih dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya kekuasaan.
http://abankody.blogspot.com/2014/01/setahun-yang-lalu-stasiun-tidak-bisu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H