Mohon tunggu...
Abanita Kaban
Abanita Kaban Mohon Tunggu... Pembina -

Setiap saat proses pembelajaran, trutama belajar utk memberi diri dengan kasih tulus.. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Mencari "Untung" dengan Membawa Identitas Agama!

19 Februari 2016   13:56 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="keponakan"][/caption]Pernah kah memperhatikan ada sekolah-sekolah yang mengusung identitas agama tertentu, tujuannya sangat mulia dalam kemasan visi misi  ditambah ayat kitab suci sebagai "aksesorisnya" tapi praktek yang dilakukan jauh dari harapan (hanya kemasan / tampilan) dan motivasinya mencari "untung"/bisnis.

saya yakin pernah dan tidak hanya sekolah dari agama tertentu saja.

Saya hanya miris dan risih dengan simbol-simbol yang dipakai, ayat-ayat yang dipakai, nama sekolah yang dipakai bernuansa agama tapi tidak melakukan kehendak Tuhan dalam prakteknya. Bukan kah tindakan itu penghinaan bagi Tuhan.....

Saya yakin awal mulanya didirikan sekolah itu pasti tujuan yang diangkat tulus dan murni. Sekolah yang membawa identitas agama berharap anak didiknya tidak hanya pintar tapi memiliki iman yang kuat kepada Tuhan dan berguna bagi banyak orang. Pada prakteknya mungkin nilai-nilai itu bergeser atau ada oknum-oknum yang mengubah tujuan, saya tidak tahu.

Jika para nabi dari masing-masing agama hadir dalam era masa kini, mereka akan marah besar!! Ayat kitab suci dibuat sebagai pemikat dan penarik konsumen. hahahaha, manusia sangat cerdik, cerdik nipunya hihihi :)

Apa yang bisa kita lakukan untuk sekolah-sekolah tersebut? ya ga ada, hihihi.. kita kan tidak punya kuasa atau daya.. Toh, menyadarkan mereka sama dengan menyadarkan orang bebal. Benar kan?:) Barang kali, kita yang perlu hati-hati dalam memilih sekolah yang akan mendidik anak kita.

Saya terdorong menulis ini karena 2 hari ini saya mengikuti wawancara terhadap 2 sekolah swasta. Wawancara yang dilakukan sangat menarik dan saya malah belajar sesuatu dari mereka.  2 sekolah ini hampir punya ide dan tujuan yang sama, yang berharap anak-anak bukan sekedar pintar ilmu tapi dapat menghayati Tuhan dalam setiap ilmu dan menerapkan dalam kehidupannya. saya menangkap kesan yang baik dan mendalam melalui wawancara, sekaligus saya terbayang-bayang dengan satu sekolah yang jauh dari kesan itu. saya pun berandai-andai, seandainya semua sekolah swasta dengan identitas agama memiliki harapan seperti mereka yaitu menghargai keunikan anak, menghargai guru sebagai rekan kerja Allah, terutama BERFOKUS kepada KEHENDAK ALLAH atas sekolah yang dipercayakan bukan mementingkan keinginan pribadi atau kelompok. Ah betapa indahnya ya :) saya yakin sekolah -sekolah yang membawa identitas agama akan memberi dampak perdamaian bagi dunia. Saya memang belum terjun didalamnya namun hati saya tampaknya yakin bahwa mereka adalah sekolah-sekolah swasta kecil tapi memiliki komitmen sungguh dalam pendidikan dan sekaligus menanamkan nilai nilai agama.

So, jika ingin indonesia lebih baik dan anti korupsi digalakkan sejak dini, maka dinas pendidikan,sekolah-sekolah swasta dan negeri perlu sehati dan sepaham agar kembali ke jalan yang Tuhan kehendaki dalam setiap aturan/tindakan.

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan apa yang kita tanamkan kepada mereka menjadi gambaran masa depan..

SEMANGAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun