sebuah buku menuliskan betapa pentingnya masa anak-anak dalam membentuk dirinya menjadi pengikut Tuhan yang sungguh-sungguh. Berusaha mengoreksi orang tua adalah sama seperti mau mengubah rotasi bumi mengelilingi matahari menjadi matahari mengelilingi bumi. Tidak mudah mengoreksi orang tua. Lebih mudah untuk mendidik orang yang tidak benar menjadi benar pada saat mereka belum menjadi kaku, Jika dalam masa anak-anak sudah bisa selesai dibentuk, mereka akan bisa bertumbuh dengan baik dan memilah tindakan mana yang wajib dilakukan dan benar dimata Tuhan. -Arsitek Jiwa, Pdt.Dr.Stephen Tong-
ketika membaca penggalan kalimat diatas, saya dikuatkan. dalam arti, bukan saya saja merasakan kesulitan mengubah orang yang sudah tua/ dewasa ke jalan yang benar. Saya akhirnya bisa menemukan kenapa "SULIT". Orang yang sudah tua/ yang merasa dewasa tapi usia saja, sudah terbentuk menjadi pribadi yang tidak benar dan terbiasa melakukan yang tidak benar. Bukan menghakimi, tapi itu faktanya.
seorang teman kesulitan dalam mengingatkan dan menegur orang tuanya, bukan karena caranya yang salah. namun orang tua tersebut sudah terbiasa melakukan perbuatan tidak benar dan menganggap sepele anaknya.
seorang ibu mengatakan jangan sampai anak mengatakan orang tuanya bohong karena tidak menepati janji. Namun bukan kah ketika anak sendiri yang bicara itu berarti alaram buat orang tua agar ingat akan janji dan minta maaf jika tidak bisa menepati. Jika tidak ada kata maaf dari orang tua, jangan salahkan anak mengatakannya pembohong.
kepolosan anak-anak merupakan cermin untuk orang dewasa. Jika anak belajar kebenaran dan kejujuran, maka jangan marah padanya jika ia menilai orang tuanya yang tidak benar dan tidak jujur... ketika orang tua atau orang dewasa MARAH ketika dinilai anak, maka yang bermasalah bukan anak tapi orang tuanya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H