Mohon tunggu...
Abanita Kaban
Abanita Kaban Mohon Tunggu... Pembina -

Setiap saat proses pembelajaran, trutama belajar utk memberi diri dengan kasih tulus.. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Yakin Sumatera Utara Berubah

13 Februari 2016   15:06 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:54 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika artikel seorang rekan di kompasiana tidak yakin berubah, saya yakin.. ^_^

Mengapa yakin?

Istilah"Uang yang mengatur semuanya" sangat melekat dalam pola kehidupan dan aktifitas kota medan, Sumatra utara. jika uang yang dapat mengatur maka sumatra utara dapat berubah jika ada ORANG BAIK DAN KAYA berani ambil harga atau berkorban untuk sumatra utara yang lebih baik. Permasalahannya, ORANG BAIK banyak tapi miskin, ORANG KAYA banyak tapi rakus, ORANG BAIK DAN KAYA ada tapi terhalang anggota keluarga yang rakus,,hihihi..

Jadi, saya yakin sumatra utara berubah, tapi nunggu sosok yang berani dan berhati nurani tidak hanya dirinya tapi keluarga intinya- setidaknya seperti pak Ahok..

Yah,,, Bagaimana mau berubah?

jika dari pihak pihak pegawai terendah sampai teratas, tampaknya hampir semua masih mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari rakyat (penduduk). Pengalaman saya ketika mengurus surat akta lahir, akta nikah, surat keterangan belum menikah. Memang tidak semua, tapi hampir setiap tanda tangan dibayar dengan uang. Yang lebih parah lagi, ada salah satu sekretaris desa yang "ngeyel" \ "La terajari" / bebal. Ketika penulisan kalimat dalam suratnya salah dan saya berikan penjelasan yang benar tapi malah tidak mau mendengar dan ngotot kalimatnya benar.  Yah, bagaimana mau berubah jika untuk penulisan surat pun tidak bisa diberikan masukan.

Saya mengenal dekat seorang bapak yang ambisi naik jabatan dan tertipu oleh iming-iming seseorang (yang dekat dengan pejabat tertentu), uang sekian juta amblas tapi jabatan tidak naik. Saya hanya berpikir dan merenung, jika untuk jabatan saja perlu uang besar maka ketika nanti diatas pastilah niat dan motivasinya sudah salah, mininal  uang untuk naik jabatan kembali lah. hahaha.. setelah itu tujuannya memperoleh "uang" sebanyak-banyaknya untuk investasi harta pribadi. jadi, sumatra utaranya tidak diurus tapi yang diurus harta pribadi dan keluarganya.

Ahh,, jika sudah bicara tentang korupsi, percuma rasanya, karena orang-orang yang melakukan korupsi uang tidak akan mendengarkan dan hatinya sudah tertutup baja.. No comment, Urusan pribadi-pribadi dengan Tuhan . Benar kata Sujiwo tejo dalam akun twitternya @sudjiwotedjo , Korupsi = tidak percaya bahwa Tuhan akan mencukupinya - Khawatir besok tak bisa makan, itu sudah menghina Tuhan.

So, jika mau sumatra utara berubah. Perlu ada generasi yang berani dan tidak hanya memikirkan harta dunia.

Semoga ada generasi yang berani untuk perubahan di Sumatra utara....

Saya yang kurang berani ini hanya bisa mendoakan dan mendorong.. Semangat!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun